Mediaetam.com, Tenggarong – Proses vaksinasi telah berjalan kurang lebih dua bulan semenjak Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama divaksin pertama kali pada (13/1/2021) lalu.
Namun di tengah masyarakat, proses vaksinasi ini masih jadi perdebatan, bahkan tak sedikit melakukan penolakan akibat infromasi yang didapatkan tak utuh.
Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Anggota DPRD Kalimantan Timur, Salehuddin.
Menurut politisi Golkar tersebut masyarakat jangan mudah percaya beberapa informasi, katakanlah ada akibat-akibat efek samping dari proses vaksin.
Hal tersebut sudah diberikan penjelasan oleh badan vaksin nasional yang memberikan penegasan bahwa memang ada beberapa kasus kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) dan persentasenya sangat kecil sekali dan memang relatif ringan masalahnya.
“Jadi masyarakat juga harus meyakinkan dirinya bahwa jangan termakan oleh isu hoaks terkait dengan vaksin,” ucapnya saat diwawancarai Mediaetam.com, Minggu (14/3/2021).
Atas kejadian tersebut Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim tersebut juga mendorong agar badan vaksin nasional dan daerah bisa memberikan edukasi yang cukup untuk masyarakat.
Karena sampai saat ini menurutnya kejadian ikutan paska imunisasi, bahkan di Indonesia berapa persen saja.
Dan itupun kejadiannya hanya gejala ringan, tidak menimbulkan kecacatan bahkan mungkin meninggal dunia.
“Saya pikir itu menjadi dasar sebagai masyarakat bahwa vaksin lewat BPOM dijamin oleh pemerintah vaksin itu akan punya manfaat melawan Covid- 19 juga inshaallah tidak akan banyak menimbulkan gejala-gejala ikutan,” tutupnya. (Idham)