Mediaetam.com – Bontang – Belum adanya gedung Uji KIR atau tes kelayakan kendaraan di Bontang, mendapat perhatian dari anggota Komisi III Abdul Malik. Fasilitas yang tidak memadai membuat Uji KIR dilakukan di Samarinda tahun ini.
“Pembangunan gedung Uji KIR terkendala dengan anggaran. Sudah beberapa tahun jadi wacana, tapi belum terealisasi,” ujarnya kepada media ini, Sabtu (21/03/2021).
Abdul Malik menyebut, Uji KIR akan lebih mempermudah masyarakat jika terealisasi. Tak hanya itu, pendapatan asli daerah (PAD) juga turut meningkat. Politikus PKS itu meminta agar pemerintah segera merealisasikan fasilitas tersebut.
BacaJuga
“Pelayanan KIR bagi masyarakat akan lebih mudah jika ada di Bontang. Kalau ada yang mudah kenapa harus susah?” tambah pria pemurah senyum itu.
Seperti diketahui, layanan Uji KIR kendaraan di Bontang dihentikan. Alasannya tidak bisa menerbitkan Bukti Uji Lulus Elektronik (BLUE), lantaran fasilitas yang dimiliki tidak memenuhi standar.
Kelayakan gedung dan fasilitas penunjang lainya sudah terbilang di bawah standar. Sehingga Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan mencabut izin mengeluarkan BLUE.
Adapun alat uji yang dianggap tidak memenuhi standar, yakni alat uji rem, alat uji emisi, sensor suara dan cahaya, begitu juga dengan timbangan. Selain itu, mesin yang dimiliki saat ini hanya portabel kecil.
Sedangkan jika mengikuti standar, harusnya lebih besar dan permanen sehingga bisa uji kendaraan berat. Pendapatan dari layanan ini pun tidak ada lagi, sebab hanya memberikan pelayanan pengurusan surat rekomendasi. (Adv/Priya)