Angka Stunting Menurun, Dinkes Kukar Komitmen Cegah Sedini Mungkin

Kepala Seksi Peningkatan Gizi Keluarga dan Masyarakat, Diskes Kukar, Nurul Fitri Ningsih. (Mediaetam.com/Akbar)

 

Mediaetam.com, Tenggarong – Persoalan Stunting atau gagal tumbuh anak menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar.

Bacaan Lainnya

Melalui Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Dinkes Kukar), berbagai upaya dilakukan untuk pencegahan Stunting sedini mungkin.

“Meskipun Kukar belum ditentukan sebagai daerah lokus bukan berarti kami hanya diam saja, kami akan mencegah mengatasi stunting sedini mungkin,” ucap Kepala Seksi Peningkatan Gizi Keluarga dan Masyarakat, Dinkes Kukar, Nurul Fitri Ningsih saat dihubungi Mediaetam.com Minggu, 6/12/2020.

Pemerintah Daerah Kukar, kata Nurul, sudah berkomitmen untuk mencegah dan mengatasi stunting sejak 2019. Dinkes Kukar optimis akan mewujudkan komitmen tersebut.

“Data dari Diskes Kukar bahwa tahun 2019 lalu angka stunting sekitar 19 persen. Terakhir bulan Februari 2020 angka stunting sudah turun, yakni 17,25 persen,” kata Nurul.

Kepala Seksi Peningkatan Gizi Keluarga dan Masyarakat, Diskes Kukar, Nurul Fitri Ningsih. (Mediaetam.com/Akbar)

Dirinya optimistis, bahwa tahun 2024 jumlah stunting bisa terus menurun dan mencapai angka 14 persen.

Dia menjelaskan, anak-anak atau masyarakat tidak bisa disebut stunting jika tidak memenuhi kriteria 3G, yakni gagal tumbuh, gangguan kecerdasan, dan gangguan metabolik.

“Stunting bisa didekteksi sejak dini, masyarakat bisa berkonsultasi di puskesmas setempat,” ucapnya.

Untuk mengatasi stunting, Diskes Kukar melakukan edukasi dengan sasaran 1000 HPK, dimulai sejak fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun.

Sebab mulai fase kehamilan sampai anak berusia 2 tahun bisa mencegah stunting, tingkat keberhasilannya mencapai 40-45 persen. Jika 5 tahun keatas, baru ditangani maka tingkat keberhasilannya hanya 15 persen.

“Jadi semakin cepat dideteksi semakin baik dan semakin cepat di cegah. Oleh sebab itu efektivitas jika ditangan sebelum usia dua tahun,” tutup Nurul. (Akbar)

Bagikan:

Pos terkait