Mediaetam.com, Kukar – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan mulai melakukan monitoring dan pendataan menyambut musim kemarau. Hal itu untuk mengantisipasi kegagalan panen akibat kurangnya pasokan air.
Kepala Distanak Kukar Muhammad Taufik mengatakan sudah ada beberapa petani yang melapor sangat terdampak pada musim kemarau ini. Sebagai langkah mitigasi mendekati kemarau panjang, maka monitoring dan pendataan mereka lakukan.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan mensosialisasikan program asuransi usaha tani. Ini menjawab kekhawatiran jika terjadi gagal panen untuk diupayakan mendapatkan kompensasi,” ungkap Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik. Selasa, (8/8/2023).
BacaJuga
Untuk itu pihaknya perlu mengetahui berapa banyak petani yang belum memiliki asuransi. Mereka pun melakukan pendataan ulang. Sekaligus memberikan sosialisasi terkait manfaat program asuransi usaha tani.
“Dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober. Perkiraannya akan ada lahan pertanian seluas 18 ribu hektare. Khususnya padi yang terancam gagal panen,” tuturnya.
Taufik menyebut hal tersebut karena masa pertumbuhan tengah berlangsung. Tentu ini akan sangat mempengaruhi harga panen dan menimbulkan inflasi. Untuk itu dia mengharap para petani agar bisa melakukan statiska dalam mengantisipasi kekeringan.
“Juga mempersiapkan kolam-kolam kecil sebagai sumber alternatif untuk perairan. Terutama daerah pedalaman yang akan kesulitan pasokan pangan,” pungkasnya. (Indah Hardiyanti)