Kukar – Kecamatan di Kukar ini, menyimpan banyak kisah sejarah. Tiap tahun perjuangan masyarakatnya mempertahankan kemerdekaan diperingati. Kecamatan ini adalah Sangasanga.
Berada di zona pesisir Kutai Kartanegara, Sangasanga menjadi wilayah yang kaya sumber daya alamnya. Hal ini pun sudah masyhur sejak zaman penjajahan Belanda. Sumur-sumur tua sumber minyak mengundang orang-orang datang ke kecamatan ini. Namun, sebelum itu keberadaan masyarakat Sangasanga sudah ada sejak berabad-abad silam.
Hal ini bisa dipelajari di Situs Gunung Selendang yang menyambut siapapun yang menginjakkan kaki ke Sangasanga dari arah Samarinda. Di situs ini, terdapat tajau-tajau dengan tulang belulang manusia. Khas cara penguburan masyarakat pada peradaban zaman dulu.
BacaJuga
Dari beberapa tajau yang ditemukan di situs ini, diproduksi pada abad 17-18 Masehi di daerah Cina Selatan. Tajau jenis ini banyak ditemukan di Kalimantan Timur dan digunakan sebagai wadah kubur.
Selain situs gunung selendang, dengan jalan kaki ke arah perkampungan di bawah, pengunjung bisa menemukan rumah penjara yang bersejarah. Rumah Penjara Sanga-Sanga ini merupakan sebuah bangunan panggung yang memiliki 6 ruangan penjara yang sempit.
Bangunan Rumah Penjara ini menggunakan bahan kayu ulin dengan kualitas terbaik, sehingga dapat bertahan sampai saat ini. Masing-masing ruangan memiliki ukuran sekitar 3,10 x 1,85 meter dengan sebuah pintu serta dua buah ventilasi udara yang berteralis besi pada bagian atas pintu dan sisi belakang. Rumah Penjara ini pada masa lalu dipaksa untuk menampung puluhan orang dalam satu ruangan.
Situs bangunan Rumah Penjara ini awalnya pada bagian dinding terdapat kawat besi yang dialiri listrik untuk mencegah para tahanan melarikan diri. Pada halaman depan, dapat dijumpai sebuah sumur kuno yang diperkirakan sejaman dengan keberadaan Rumah Penjara Sangasanga. Rumah Penjara ini digunakan pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda di Sangasanga hingga pada masa pendudukan Jepang dan masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Sangasanga pada tahun 1947. (Adv/Diskominfo Kukar)