Mediaetam.com, Samarinda – Situasi pandemi Covid 19 membuat salah satu warga kota Samarinda Hairil Anwar yang dulunya bekerja di bidang properti beralih profesi menjadi pembudidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).Maggot adalah larva yang berasal dari lalat BSF atau lalat tentara hitam hidup di wilayah tropis.
Produk yang dihasilkan dari budidaya maggot sendiri cukup bervariasi mulai dari larva kering untuk pakan ternak dan pupuk organik bekas maggot (kasgot) dari hasil residu pakan maggot .
“Produk ini berasal dari Lalat BSF yang bisa membunuh bakteri salmonella dan escherichia coli jadi cukup aman bagi pakan ternak,” ucap Hairil Anwar Cheif Operating Officer Group Ahasa Larva Group.
Selain bisa menghasilkan beberapa produk, pembudidayaan maggot BSF ini juga tidak memerlukan waktu yang lama dalam pembudidayaannya.
“Dari 5 gram baby maggot usia 7 hari, kita kasih sampah organik 100 kg dalam wadah ukuran 1×1 meter bisa menghasilkan 10 Kg maggot fresh, 20 kilo pupuk organik,” ucap Hairil Anwar.
Lanjut Hairil Anwar dengan melakukan budidaya maggot ini, kita juga ikut memelihara lingkungan dan mengurangi sampah organik yang ada di Samarinda.
“Dari hasil budidaya maggot ini kami telah memproses 57 ton sampah organik dalam kurun waktu 7 bulan saja,” jelas Hairil Anwar.
Untuk di daerah kota Samarinda sendiri Hairul Anwar mengatakan, hanya dirinya dan timnya saja yang sudah melakukan komersial produk Maggot BSF ini.
“Saat ini produk kami sudah menembus pasar nasional di wilayah Jawa khususnya di kota Malang, Rencana ke depan, kami juga ingin melakukan eksport produk kami ke luar negeri,” ucap Hairil Anwar.
Bagi masyarakat yang ingin membeli produk moggot ini bisa langsung ke Jl. Merdeka atau melalui Instagram @Ahasa Larva Group dan Fb: Ahasa Larva Group.(Idham)