Mediaetam.com, Tenggarong – Namanya Abdul Rasyid, dia adalah Kepala Desa (Kades) Batuah, Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa Ini memiliki 49 RT dan 10 dusun.
Pria yang akrab di sapa Rasyid tersebut sebenarnya baru menjabat kades di akhir 2019. Namun dalam waktu singkat telah menciptakan inovasi di antaranya membangun 84 kelompok Dasa Wisma yang bergerak membuat kebun mirip agrowista.
Saat diwawancarai Mediaetam.com beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa pembentukan kelompok Dasa Wisma merupakan program ketahanan pangan Desa Batuah.
BacaJuga
“Di tengah pandemi covid-19 paling tidak ada sebuah sarana ibu-ibu sehingga bisa berkreasi dan berkarya,” ucapnya
Dia melanjutkan bahwa dirinya dan pemerintah desa sangat serius menjalankan program ini. Untuk pembentukan Dasa Wisma ini menurutnya murni hasil dari swadaya masyarakat, mulai dari bibit, penyediaan lahan, dan konsep kebun dengan jumlah anggota 10-20 orang satu Dasa Wisma.
“Dari desa, akan terus mensupport kendala yang terjadi di lapangan,” kata Rasyid.
Dia melanjutkan setelah berjalan hampir 10 bulan, Kelompok Dasa Wisma tersebut sudah banyak membuat produk sendiri.
“Produk hasil jualan tersebut beberapa sudah di bantu oleh Badan Usaha Milik Desa dan juga dipasarkan kepada pelaku usaha yang ada di Desa Batuah,” ucapnya
Target Pemerintah Desa, kelompok Dasa Wisma bisa menghasilkan 1 juta per bulan, maka jikalau ada 84, perputaran ekonomi ada 84 juta.
“Beberapa Dasa Wisma kami yakini penghasilannya sudah ada di atas 1 juta, dan mudah-mudahan ke depan semakin besar,” kata Rasyid
Keberhasilan membentuk 84 kelompok Dasa Wisma, menurutnya juga tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi, tapi menurutnya berjalannya program ini tidak terlepas dari kerja sama seluruh elemen masyarakat.
Bahkan di awal menurutnya ada juga daerah yang tidak mau bergerak tetapi karena kelompok lain berserius, akhirnya mereka turut bergerak.
“Ada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Penyuluh Pertanian Lapangan, Kecamatan, warga dan hal ini didukung Pemerintah jadi kita memang optimis akan jadi,” kata Rasyid.
Dasa Wisma ini juga menurutnya tidak hanya akan berhenti, ke depan dengan hasil kreasi ibu yang membuat kebun dengan tampilan menarik, akan dijadikan spot wisata.
Dia juga menambahkan akan membentuk Kelompok Informasi Masyarakat agar pemasarannya lebih luas.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika, Bapak Arian sebagai perwakilan sangat terbuka untuk diajak kerja sama,” ucapnya.
Dia melanjutkan, ke depan kelompok Dasa Wisma akan menjadi sarana meningkatan perekonomian masyarakat, hal ini menurutnya juga menjadi bagian memumpuk kebersamaan nilai gotong royong.
“Kalau semua bergerak maksimal maka Desa Batuah akan mandiri dari sisi ketahanan pangan, satu sampai dua tahun kedepan mudah-mudahan ada perubahan besar.
Dia juga berharap agar Pemerintah Daerah memberikan dukungan maksimal dan masyarakat merasa karya mereka dihargai.(Akbar)