DP3A Kukar Dorong Penguatan Perlindungan Anak, Sejalan dengan Misi Kukar Idaman Terbaik

Peringatan hari anak nasional tingkat kabupaten Kutai Kartanegara bertempat di SLB Kel. Maluhu, Kecamatan Tenggarong,(15/11/25). (Nur/Media Etam)

TENGGARONG – Salah satu misi utama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dalam visi Kukar Idaman Terbaik adalah meningkatkan kualitas layanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Misi ini menjadi dasar bagi setiap perangkat daerah untuk menghadirkan pelayanan yang lebih berpihak pada masyarakat, termasuk pada kelompok rentan seperti anak-anak.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Suprayitno, menjelaskan bahwa lembaganya berfokus pada penguatan perlindungan sosial, khususnya bagi anak. Dia menegaskan anak harus menjadi prioritas karena mereka berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

Bacaan Lainnya

“Perlindungan anak ini bagian dari misi Kukar Idaman Terbaik. Tugas kami memastikan anak-anak dilindungi sesuai amanat Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak ,” ujar Hero saat ditemui, Sabtu (15/11/25).

Proteksi Anak dari Berbagai Jenis Kekerasan

Menurutnya, anak-anak harus mendapatkan perhatian khusus agar terhindar dari berbagai bentuk kekerasan dan hal-hal yang bisa menghambat tumbuh kembang mereka. Perlindungan sejak dini akan memberi dampak besar bagi masa depan generasi daerah.

Menjawab pertanyaan soal capaian program tahun ini, Hero menyebut langkah pertama yang dilakukan adalah memperkuat kelembagaan perlindungan anak. Ia mengatakan Kukar sudah memiliki dasar kebijakan yang kuat mulai dari peraturan daerah hingga instruksi bupati.

“Untuk capaian program tahun ini, yang pertama adalah pembentukan kelembagaannya. Komitmen Pemkab Kukar sudah jelas, mulai dari Perda hingga instruksi Bupati untuk membentuk Forum Anak,” bebernya.

Setelah kelembagaan terbentuk, DP3A mulai fokus meningkatkan kapasitas anak-anak yang tergabung di dalamnya. Hero menjelaskan pembinaan dilakukan agar anak-anak memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat dan tampil percaya diri.

“Kita sudah membentuk lembaganya, dan setelah itu kita tingkatkan kompetensinya. Anak-anak harus diberi ruang untuk tumbuh dan berkembang,” tutupnya. (Nur/Adv/Prokom Kukar)

Bagikan:

Pos terkait