Kutai Kartanegara, – Dalam rangka memperkuat transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan serta mengentaskan masalah stunting, Bunda PAUD Kutai Kartanegara, Maslianawati Edi Damansyah, meresmikan kegiatan Parenting di SDN 006 Muara Wis. Acara ini merupakan kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara dan Bunda PAUD Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kegiatan yang bertemakan “Fasilitasi PAUD-Holistik Integratif (HI)” ini diramaikan oleh penampilan tari dari anak-anak SDN 006 Muara Wis dengan tari ‘Pagi Ku Cerah’ dan SDN 001 dengan tari ‘Ampar-Ampar Pisang’. Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maria Ester, Kabid PAUD, Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Pujiyanto, Sekcam Muara Wis, Bunda PAUD Kecamatan Muara Wis, serta Bunda PAUD desa di Kecamatan Muara Wis.
BacaJuga
Dalam sambutannya, Maslianawati Edi Damansyah menekankan pentingnya pendidikan usia dini yang kini dimulai dari usia 0-8 tahun, dengan menambah satu tahun masa wajib belajar di PAUD. “Mari kita jemput bola, jangan menunggu undangan dari PAUD tapi seringlah berkunjung ke PAUD di wilayahnya dan tak usah terlalu banyak seremoni,” ujarnya.
Maslianawati juga menegaskan pentingnya peran aktif Bunda PAUD dalam memonitoring kegiatan di PAUD sebagai bagian dari tugas dan kewajiban mereka. Selain itu, ia menyoroti masalah stunting dan pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk anak-anak. “Tak perlu mahal tetapi paham bagaimana komposisi makanan bagi anak,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa program PAUD dan SD dihubungkan dengan upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pemerintah daerah berharap bahwa kolaborasi ini dapat menghasilkan generasi emas yang sehat dan cerdas.
Acara ini juga menjadi momentum bagi para orang tua dan pendidik untuk memahami lebih dalam mengenai pentingnya pendidikan holistik bagi anak-anak usia dini. Dengan demikian, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial.