Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Kota Samarinda menekankan pada destinasi wisata di ibu kota Kaltim untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan, khususnya menjelang periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Guna memastikan itu, saat ini mereka rutin menyidak destinasi anggota serta membekali ilmu penyelamatan lewat pelatihan.
Tak sampai 2 bulan lagi, libur akhir tahun akan tiba. Pekan terakhir Desember hingga awal Januari, atau selama periode Nataru, aktivitas wisata akan melonjak drastis.
Pengelola destinasi wisata di Kaltim pun kini tengah menyiapkan diri untuk menghadapi lonjakan kunjungan tersebut. Baik berupa renovasi sejumlah fasilitas maupun membuat event khas akhir tahun.
Situasi ini cukup menguntungkan untuk warga Kaltim. Karena kini, alternatif tempat wisata di seluruh kabupaten/kota telah banyak. Sehingga tak perlu menghabiskan uang dan waktu untuk liburan ke luar pulau.
Aspek Keamanan dan Kenyamanan Jadi Perhatian
Sejak 2020, ekosistem wisata di Kaltim telah bertumbuh secara alami. Dari bermunculannya banyak destinasi wisata, lalu lahirnya kebiasaan liburan warga untuk melepas kepenatan.
PUTRI yang menaungi lebih dari 60 destinasi wisata di Kaltim, menyambut fenomena itu dengan penguatan sektor usaha. Pada medio 2021-2022, PUTRI berfokus pada penyediaan fasilitas dasar, amenitas, dan atraksi.
Kemudian pada 2023, PUTRI mulai gencar melakukan program peningkatan hospitality. Beberapa pelatihan pelayanan diadakan, mendatangkan pemateri dari industri perhotelan dan pariwisata, baik dari kalangan nasional, yakni Hans Manansang (Taman Safari) dan Heni Smith (The Lodge Group), ataupun dari praktisi lokal.
Beralih ke 2024, PUTRI fokus pada aspek administrasi. Destinasi wisata diminta untuk menyelesaikan legalitas, membuat pembukuan keuangan, dan semacamnya. Penguatan di sektor ini berlanjut pada tahun 2025.
Untuk diketahui, PUTRI merupakan asosiasi pengelola destinasi wisata yang berjejaring dari level kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
Nah, pada tahun 2025 ini, DPC PUTRI Kota Samarinda bergerak lebih progresif. Mengingat lokasinya yang berada di ibu kota Kaltim, ada ekspektasi lebih pada kualitas destinasi wisata di kota ini.
Maka sejak awal tahun, PUTRI Samarinda kerap melakukan pelatihan internal, dengan tema beragam. Dari pengelolaan media sosial, handling complaint, hospitality dalam platform digital, hingga yang teranyar penguatan safety.
Sidak ke Destinasi
Menurut Ketua PUTRI Samarinda, Sheila Achmad, destinasi wisata di Samarinda telah bertumbuh dalam jalur yang benar. Kini, dengan pelayanan dan fasilitas yang mulai memadai, aspek keselamatan dan kenyamanan pengunjung adalah sesuatu yang sudah harus dianggap sangat penting.
Wacana penguatan aspek tersebut sudah muncul sejak awal Oktober 2025. Kemudian ditindaklanjuti dengan sidak lapangan, di mana Sheila Achmad sendiri yang terjun ke destinasi anggotanya untuk mengecek secara langsung kesiapan sistem keamanan. Dari tindakan preventif hingga manajemen evakuasi.
“Kami mulai sidak sejak pekan terakhir Oktober. Sampai sekarang, sudah 5 destinasi yang kami datangi,” ujarnya baru-baru ini.
Untuk mendapatkan pengamatan yang real, Sheila sengaja tak memberi tahu kapan ia akan datang. Misalnya pada sidak terakhir, di 2 destinasi yang dikunjungi dalam satu hari pekan lalu, tak satu pun pemilik destinasi yang berada di tempat.
“Ekspektasi kami memang ingin melihat sistem keamanan yang diterima pengunjung dalam kondisi yang sebenar-benarnya. Bukan ‘disiap-siapkan’ demi dapat penilaian bagus,” lanjutnya.
Setiap pekannya, Sheila beserta pengurus inti akan kembali mendatangi 2 hingga 3 destinasi wisata untuk dicek. Targetnya, mereka menyelesaikan agenda ini pada akhir November.
“Setelah sidak, kami langsung memberi catatan apa saja yang masih perlu ditingkatkan. Jadi teman-teman punya waktu untuk memembenahi sebelum periode Nataru.”
“Karena penilaian ini bukan untuk perlombaan, tapi untuk memastikan semua destinasi punya sistem keamanan yang baik dan sesuai standard,” lanjutnya.
Gelar Pelatihan Safety Air dan Api
Pada Rabu, 5 November 2025 kemarin, PUTRI menghelat pelatihan safety pada air dan api.
Untuk pelatihan penanganan kebakaran, PUTRI Samarinda menghadirkan pemateri dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda. Supaya aplikatif, pelatihan terori dan praktik tidak menggunakan mobil pemadam kebakaran. Melainkan cara memasang dan melepas regulator kompor, menangani kebakaran di dapur ataupun area lainnya dengan kain dan APAR.
Sedangkan sistem keamanan air menghadirkan pemateri dari Balawista Samarinda, yang kebetulan merupakan anggota PUTRI juga –Saddam Husin.
“Beberapa bulan lalu sebenarnya kami sudah menggelar pelatihan water safety dengan menggandeng PMI. Teman-teman lifeguard diajari cara menyelamatkan korban di kolam renang, hingga pertolongan pertama seperti tindakan CPR (Resusitasi Jantung Paru).”
“Yang kali ini difokuskan pada sistem, dari preventif sampai responsif. Untuk tindakan preventif, diajarkan dengan pendekatan Balawista. Sementara manajemen evakuasi kami menggabungkan antara standar nasional dan sistem internal PUTRI,” imbuh Sheila.
Targetkan Zero Accident
Secara umum, fasilitas keamanan di destinasi wisata Samarinda sudah cukup memadai. Para lifeguard juga telah dibekali ilmu pengawasan dan penyelamatan. Meski begitu, Sheila berharap semua destinasi wisata di Samarinda menguatkan aspek pencegahan.
“Seperti kata pemateri (Saddam), keberhasilan lifeguard itu bukan saat ia mampu menyelamatkan nyawa seseorang. Namun mampu mencegah terjadinya kecelakaan di destinasi wisata,” tegasnya.
“Kalau bicara target, saya pribadi ingin semua destinasi wisata di Samarinda dapat pemasukan maksimal, karena tahun ini lumayan seret. Dan tentunya tidak ada kecelakaan selama periode Nataru dan seterusnya,” pungkasnya. (gis)








