Mediaetam.com, Samarinda – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dilaksanakan 270 daerah di Indonesia, sembilan kabupaten dan kota diantaranya dilaksanakan di Kalimantan Timur.
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda Yohanes Richardo, dengan menyerukan kepada pemenang Pilkada di Kaltim berani transparan dalam mengelola keuangan daerah, bebas dan berani berantas korupsi, pro terhadap lingkungan, dan melawan intoleransi dalam mewujudkan semangat kebhinekaan.
Sebagai ajang kontestasi politik menurutnya pemaknaan Pilkada dapat diartikan sebagai bagian dari demokrasi untuk memilih calon yang akan memimpin tiap daerah untuk melakukan perubahan.
“Perubahan ini bisa ke yang baik, bisa juga kearah keterpurukan,” ucapnya.
Olehnya itu menurutnya partisipasi rakyat yang rasional sangat diperlukan dalam hal ini. Rakyat mesti memilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik, punya kemampuan dan berpihak terhadap persoalan rakyat.
“Hal ini perlu disadari agar setiap orang yang mencalonkan tidak sekedar mengobral janji,” ucapnya.
Menurut Richardo ada banyak persoalan yang dihadapi rakyat saat ini terkait masalah kemiskinan, lingkungan, agraria, ketidaktransparan pengelolaan anggaraan, dan masalah intoleransi.
“Hal ini menjadi tugas para pasangan calon yang nantinya terpilih untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” ucapnya.
Dia menambahakan rakyat punya hak penuh untuk melakukan kontrol, mengkritisi hingga menagih janji kampanye politik siapapun pasangan calon yang terpilih.
“Jika paslon terpilih nantinya tidak mampu merealisasikan program-programnya, lebih baik mundur saja,” ucapnya.
Olehnya itu menurutnya, Paslon yang terpilih harus segera menyerap suara aspirasi rakyat tanpa pandang bulu, harus terjun bersama rakyat dan mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakomodir kebutuhan rakyat. (Akbar)