HMI Kutai Kartanegara Nilai Kaltim Silent Tak Efektif

Ketua Umum HMI Kutai Kartanegara Mursid Mubarak. (Mediaetam.com/Akbar)

Mediaetam.com, Tenggarong – Sehari setelah Pemberlakuan Kaltim Silent pekan pertama pada Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021),kasus harian positif Covid-19 berada di angka 344 kasus. Jumlah tersebut, turun dibandingkan pada Minggu (7/2/2021) yang kasus harian mencapai 501.

Di Kukar sendiri, penambahan kasus harian ada 66 orang. Maka, jika diakumulasikan jumlah kasus di Kukar mencapai 7.971 orang. Sebelum Kaltim Silent, Pemkab Kukar sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kutai Kartanegara Mursid Mubarak, menyebut kebijakan tersebut tidak efektif.

Ketua Umum HMI Kutai Kartanegara Mursid Mubarak. (Mediaetam.com/Akbar)

“Corona menjalar 24 jam kali 7 hari, jadi enggak ada gunanya pembatasan ini,” ucap Mursid sapaan akrabnya saat diwawancarai Mediaetam.com, Senin (8/2/2021).

Program ini pun disebut merugikan masyarakat kecil. Masyarakat menengah keatas itu bekerja di hari Senin sampai Jumat. Lalu liburan di Sabtu dan Minggu.

Justru menurutnya, masyarakat kelas bawah khususnya pelaku UMKM masih bekerja di Sabtu dan Minggu.

“Mereka yang justru terbatasi,” ucap Mursyid.

Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara tersebut menilai daripada Kaltim Silent, pemerintah harusnya lebih fokus pada edukasi terhadap masyarakat tentang bahaya Covid-19.

Selain itu juga menyiapkan infrastruktur kesehatan seperti penguatan relawan kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit. (Akbar).

Bagikan:

Pos terkait