Inflasi Kaltim Tak Sampai 1 Persen

Mediaetam.com, Samarinda – MomenĀ  Natal dan Tahun Baru, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi pada level yang terkendali menurut rilis Bank Indonesia Senin, (04/01/2021). Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2020, berdasarkan month to month tercatat mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,37 persen.

“Secara tahunan, inflasi IHK Desember 2020 tercatat sebesar 0,78 persen Year on Year (yoy) atau inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,78 persen Year to Date (ytd),” kata Kepala Perwakilan BI Kaltim Tutuk SH Cahyono.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi Desember 2020 bersumber dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,70 persen, diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,27 persen.

“Ada beberapa komoditas mulai terjadi peningkatan harga seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat pada momen Natal dan Tahun Baru 2021,” kata dia.

Berdasarkan komoditasnya, cabai rawit mengalami inflasi sebesar 22,88 persen . Selain itu, komoditas lain juga mengalami inflasi seperti telur ayam ras sebesar 5,51 persen, cabai merah sebesar 20,64 persen dan udang basah sebesar 3,18 persen.

“Meningkatnya konsumsi masyarakat di tengah pasokan yang terbatas akibat faktor cuaca yang kurang kondusif pada beberapa wilayah sentra produksi pasokan pangan,” kata dia.

Perbaikan konsumsi masyarakat juga tercermin dalam Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Kalimantan Timur yang mencatat Indeks Keyakinan Konsumen bulan Desember 2020 yang telah mendekati level optimis sebesar 92,92.

Sementara itu, inflasi transportasi bersumber dari kenaikan permintaan angkutan udara pada momen libur akhir tahun. Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi bulanan daging ayam ras sebesar 3,32 persen, emas perhiasan sebesar 2,53 persen, serta ikan layang sebesar 1,30% persen.

“Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan termasuk diselenggarakannya pasar tani di Kota Samarinda,” kata dia.

Kegiatan pasar tani (farmers market) yang telah sukses diujicobakan di Samarinda, diharapkan oleh Wakil Gubernur dan beberapa pihak lainnya untuk dapat diselenggarakan secara berkala guna mempersingkat saluran distribusi, meningkatkan kesejahteraan petani, menyediakan produk pertanian lokal yang lebih segar dan harga bersaing kepada konsumen perkotaan, serta memberikan edukasi belanja gaya baru dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di era kebiasaan baru kepada masyarakat Kaltim.

Selain itu, TPID Provinsi Kaltim, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Kartanegara juga telah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) guna mengantisipasi risiko keterbatasan pasokan dan memantau perkembangan
harga komoditas pangan. (Idham)

Bagikan:

Pos terkait