Mediaetam.com, Kukar – Kabupaten ini, dianugerahi nilai historis dan budaya yang tinggi. Sebagai tempat kerajaan tertua di Indonesia, Kukar pun memiliki nilai budaya yang cukup khas. Maka dari itu, anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Ahmad Zulfiansyah akan kembali sosialisasikan terkait Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2018 dan draft peraturan bupati (Perbup). Yang isinya membahas terkait kebudayaan daerah, di Kecamatan Muara Kaman.
BacaJuga
Sebelumnya dia melakukan sosialisasi di empat kecamatan lain di Kukar. Yaitu di Kecamatan Kembang Janggut, Kecamatan Muara Muntai, Kecamatan Kota Bangun dan Kecamatan Tenggarong beberapa waktu yang lalu.
Zulfiansyah memang diketahui salah anggota dewan yang paling getol mengurus dan meningkatkan kebudayaan di Kukar. Bahkan ada rencana ingin membentuk dewan kebudayaan.
Dulu memang Kukar punya lembaga pembinaan kebudayaan Kutai (LPKK). Tapi hanya sebatas menaungi kesenian saja. Dengan berdirinya Dewan Kebudayaan diharapkan lebih kepada menaungi kebudayaan yang ada di Kukar.
Nantinya, Dewan Kebudayaan ini akan menaungi seni, sejarah, adat istiadat. Sehingga ruang lingkupnya lebih luas lagi. Namun lebih memprioritaskan suku-suku yang ada di 18 kecamatan se-Kukar. Terutamanya suku Dayak dan suku Kutai. Yang memang mayoritas di Kukar.
“Sudah kami buatkan aturannya dan regulasi, Perda dan Perbupnya,” jelas Zul, sapaan akrabnya.
Rencananya, Zul mengatakan Dewan Kebudayaan akan ditargetkan terbentuk pada Januari tahun depan. Bahkan anggota dewan lainnya, yang memang benar-benar putera asli daerah, bakal ikut getol perjuangkan hal yang sama.
Terkait infrastrukturnya, jika bisa Zul akan membentuk hingga tingkat kecamatan. Jika bisa hingga tingkat kelurahan dan desa. Akan ada Dewan Kebudayaan daerah yang berpusat di Tenggarong dan Dewan Kebudayaan di 18 kecamatan se-Kukar
“Karena ini menaungi seluruh budaya, jangan sampai punah,” lanjut Zul lagi.
Zul menyebut, selain melestarikan kebudayaan asli daerah. Juga menarik minat seluruh masyarakat, utamanya generasi milenial yang lebih tertarik ke budaya luar. Seolah tidak tahu dengan kebudayaan sendiri.
Padahal jika kebudayaan daerah bisa dikembangkan dengan baik. Banyak yang bisa dieksplor, efek dominonya bisa menarik dan mendatangkan wisatawan baik lokal maupun luar negeri
“Dengan adanya Dewan Kebudayaan ini kan kita bisa menggerakkan seluruh masyarakat, terutama yang milenial,” pungkas politisi PPP ini.