Mediaetam.com, Kukar – Banyaknya lubang tambang di kabupaten ini bisa dimanfaatkan jadi opsi pembangunan. Salah satunya di sektor pertanian. Lubang tambang ini disebut bisa dipakai sebagai sistem irigasi di Kukar. Ada beberapa kecamatan yang sudah mulai mencoba menggunakannya. Hanya saja, ini tak boleh jadi celah lepas tangan.
Hal ini diingatkan Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi. Dia mengatakan, peluang ini jangan jadi alasan pemilik perusahaan lepas tangan dari kewajiban reklamasi lubang pasca galian tambang. Harus tetap ada rasa tanggung jawab.
BacaJuga
“Harus ikut mensupport juga, dari alur hulunya dibantu, seperti untuk pembuatan irigasi misalnya,” ujar Supriyadi.
Hal ini disebut Supriyadi sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan. Sekalian mendukung terkait kepentingan ekonomi kerakyatan di Kukar. “Yang jelas kalau saya sebagai anggota DPRD mendukung saja,” jelasnya lagi.
Walaupun diketahui sangat berpotensi di sektor pertaniannya. Dibuktikan dengan beberapa tahun terakhir ini selalu surplus. Serta ikut menyumbang kebutuhan Kaltim hingga 45 persen lebih. Tapi masih saja ada kendala yang berarti. Tidak lain dan tidak bukan adalah kurangnya fasilitas dan sistem irigasi.
Maka ide memanfaatkan lubang eks tambang sebagai sumber air untuk pertanian cukup masuk akal. Dan lubang eks tambang cukup banyak di Kukar.
“Itu salah satu program yang kita garap dan galakan,” kata Kepala Distanak Kukar Sutikno.
Pendekatan pun dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Utamanya yang lokasi lubang tambangnya tidak terlalu jauh dengan lokasi pertanian warga agar bisa digunakan.
Karena beberapa petani di Kecamatan Tenggarong Seberang dan Loa Kulu sudah lebih dulu memanfaatkannya. Dan terbilang sukses. Karena itu, metode irigasi dari lubang tambang ini akan dicoba lebih banyak.
“Jadi sudah (mulai) berkembang kita,” terang Sutikno.
Dengan memanfaatkan opsi ini, bisa menjadi peluang pemecahan masalah lubang tambang. Yang puluhan kali merenggut nyawa orang itu. Serta dampak buruk bagi lingkungan. Karena dibiarkan menganga setelah selesai dieksploitasi.