Mediaetam.com, Samarinda – Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat Edyanto Arkan mendatangi kantor DPRD Kaltim untuk melakukan hearing dengan Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur terkait kelanjutan pembangunan dua jembatan yang ada di Kabupaten Kutai Barat yaitu Jembatan Tering dan Melak Aji Tulur Jejangkat, di Gedung E lantai 1 DPRD Kaltim.
Untuk diketahui bersama kedua jembatan saat ini belum selesai dari tahap pengerjaan dan tidak bisa digunakan oleh masyarakat Kubar.
BacaJuga
Anggota Komisi III DPRD Kaltim yang juga berasal dari daerah pemilihan Kubar Marthinus mengatakan bahwa kelanjutan pembangunan Jembatan Melak ATJ dan Jembatan Tering menjadi pembahasan yang penting dalam hearing tersebut.
“Sampai saat ini kita belum tau kelanjutannya bagaimana. Tapi tadi ada opsi jika pembangunannya berlanjut harus menggunakan APBN,” ucap Marthinus.
Lanjut Marthinus menjelaskan mengapa menggunakan APBN, dikarenakan secara geografis letak Kubar yang berbatasan langsung dengan lokasi calon ibu kota negara (IKN). Jadi menurutnya pemerintah pusat juga harus membantu pembangunan akses Jembatan tersebut.
Marthinus juga menambahkan ntuk saat ini pemerintah provinsi sudah memberikan bantuan sebesar Rp 55 miliar untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut.
Pertama, Komisi III ingin membuat rencana atau design ulang jembatan itu. Namun, tidak menutup kemungkinan struktur yang lama akan dipergunakan lagi.
“Nanti kita ajukan lewat APBD Daerah, APBD Provinsi dan APBN. Kenapa APBN harus terlibat, karena seperti yang saya katakan bahwa Kubar ini berbatasan langsung dengan Penajam Paser Utara (PPU). Kubar juga termasuk wilayah strategis di bidang wisata, adat ,dan sosial,” jelasnya.
Lanjutnya, Komisi III juga mendorong untuk sesegera mungkin menyelesaikan kelanjutan Jembatan Tering. Untuk Jembatan Tering ini sudah dianggarkan oleh provinsi sebesar Rp 55 miliar.
“Secepatnya kita usahakan Jembatan ini bisa di gunakan, karena jika Jembatan jadi maka akses Kubar -Samarinda yang dulunya 10 jam bisa hanya 5 jam saja ketika menggunakan akses jembatan,” jelas Marthinus.
Selain menyoroti kelanjutan pembangunan dua jembatan, Marthinus juga memberi masukan Terkait akses jalan sepanjang 300 Kilometer yang menghubungkan Kubar-Samarinda agar segera di anggarkan baik itu perawatan, dan perbaikan jalan.
Sementara itu, Wakil Bupati Edyanto Arkan menjelaskan bahwa jembatan Tering yang direncanakan sejak tahun 2002 dan di pancang pada tahun 2005 ini sudah sangat lama di nantikan masyarakat Kubar, begitupun dengan Melak Aji Tulur Jejangkat yang di pancang tahun 2012 dan di targetkan selesai di 2015.
“Pembangunan mengalami hambatan sejak di tahun 2016 dikarenakan ada pengurangan penerimaan daerah secara nasional, dan juga faktor alam yang tidak bersahabat saat itu” ucap Edyanto Arkan.
Lanjut Edyanto Arkan, dia berharap kelanjutan pembangunan dua jembatan yang ada di Kubar merupakan hasil kerja bersama dari kabupaten, provinsi dan pusat.
“Porsi kabupaten sudah cukup besar dalam pembangunan jembatan tersebut,l maka perlu adanya bantuan dari APBD Provinsi dan APBN,” ucap Edyanto Arkan.
Dari pertemuannya dengan Komisi III Edyanto mengatakan hasilnya disepakati pihak provinsi akan membantu dalam hal mengkoordinasikan agar mendapat bantuan pendanaan dari pusat.
“Jika tidak dilanjutkan, ini merupakan kerugian secara riil, bagaimana pembiayaan yang dikeluarkan sudah cukup besar tapi tidak bisa digunakan oleh masyarakat ,” tutup Edyanto Arkan. (Adv/Idham)