Mediaetam.com, Bontang – Optimalisasi kebijakan dan program penanggulangan banjir masuk dalam prioritas pembangunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Bontang tahun 2022.
Namun hal itu mendapat sorotan dari Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Menurutnya, banjir menjadi momok warga. Tak hanya musim hujan, banjir selalu datang akibat penanganan yang belum maksimal.
BacaJuga
Dengan tegas, politikus Golkar itu meminta pemerintah melalui dinas terkait untuk serius dalam penanggulangan banjir.
“Petakan sumber banjir, mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga anggaran yang disediakan tepat sasaran. Baik anggaran dari daerah maupun pusat,” katanya dalam Musrenbang tingkat kota, Selasa (30/03/2021).
Penyebab utama banjir, lanjut Ia menyampaikan, bukan hanya akibat curah hujan tinggi.
Akan tetapi banjir juga karena kerusakan hutan sebagai daerah resapan air dan lingkungan di berbagai daerah luar Bontang.
Pemerintah tah harus tinggal diam, mustinya mencari solusi untuk kepentingan masyarakat.
Faiz mengungkapkan, tahun ini DPRD Bontang telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk penanggulangan banjir. Dengan anggaran itu, ia akan meminta pekerjaan sungai Siagian dijadikan prioritas, sebagai langkah penanggulangan banjir.
Plh Wali Kota Bontang Aji Erlinawati menuturkan, penanggulangan banjir masih harus menjadi prioritas pembangunan. Upaya-upaya untuk melakukan normalisasi perlu dilanjutkan, demikian halnya penurapan, penataan daerah aliran sungai, dan rehabilitasi sistem sungai.
“Permasalahan banjir saat ini bertambah, dengan ancaman banjir rob yang juga perlu penanganan tersendiri,” ucapnya. Aji berujar, penanganan banjir memerlukan strategi kebijakan yang terintegritas dan bersinergi. Tidak hanya lintas sektor tetapi juga lintas wilayah dan kewenangan.
Dia berharap, Pemprov Kaltim segera merealisasikan pembangunan pengendali (Bendali) Suka Rahmat. Selain itu membantu pengerukan waduk Kanaan sebagai bagian dari solusi terintegritas penanggulangan banjir di Bontang. (Adv/Priya)