Mediaetam.co, TENGGARONG -Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutai Timur (Kutim) bersama OSIS SMAN 1 Sangatta Utara mengadakan dialog daerah secara online dengan tema : “Mengurai Persoalan Dasar Kalimantan Timur” jilid I, pada Sabtu,(12/09/2020) siang.
“Diskusi ini adalah upaya untuk mengurai persoalan dasar yang ada di Kabupaten Kutai Timur dan upaya memberikan sumbangsih gagasan terhadap pemangku kebijakan,” kata Sekretaris DPD GMNI Kaltim David Prima Putra, Sabtu.
BacaJuga
Diskusi dihadiri mahasiswa, siswa Kutai Timur, dan pemerintah desa ini bertujuan untuk menggali kebijakan yang mampu memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan buat masyarakat Kutai Timur.
Diskusi ini dihadiri oleh empat narasumber yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim Irwan, Anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno, Wakil Ketua DPRD Kutim, dan Sekretaris KNPI Kutim Arfan. Sekretaris DPD GMNI Kaltim David selaku moderator memandu jalannya diskusi.
Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan mamarpakan, persoalan Kaltim salah satunya adalah ketidaktepatan sasaran dalam penggunaan anggaran.
“Seluruh elemen di Kutai Timur harus terus bersinergis menuntaskan persoalan yang ada di Kutai Timur,” kata Arfan.
Kemudian, Anggota DPR RI Irwan menjelaskan, bahwa pembangunan infrastruktur menjadi hal yang penting untuk kemajuan di Kutai Timur, agar dapat bersaing dengan kota-kota besar.
Terkait persoalan Kaltim, Irwan menyorot terkait rencana pemindahan ibukota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kaltim.
“Seperti pengelolaan sumber daya alam Kaltim, lingkungan hidup dan kehutanan, infrastruktur yang rendah, dan ibukota negara baru atau IKN,” kata Irwan.
Dirinya melanjutkan, IKN sebagai representasi kemajuan bangsa yang unggul memiliki beberapa tujuan. Yaitu, mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan lingkungan sosial dan ekonomi, mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional.
Irwan menambahkan, Kaltim, khususnya Kutim masih didominasi dengan pertambangan. Dominasi itu dinilai mengkhawatirkan bagi Kutim.
Untuk itu. Irwan mendorong upaya penyeimbangan sektor ekonomi. Seperti menambah sektor industri pengolahan dan mengurangi sektor pertambangan yang ada di Kaltim.
“Dari sini kami berharap bahwa semua sektor-sektor tentukan perdagangan dan industri pengolahan akan berjalan dengan seimbang, dengan kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur khususnya Kutai Timur,” kata Irwan.
Sementara itu, Anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno meniali, permasalahan utama dari Kaltim adalah infrastruktur yang masih tertinggal dengan kota-kota lainnya.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya mendorong kemajuan pembangunna infrastruktur di Kaltim. Selain infrastuktur, Agiel juga menyorot pentingnya kemajuan teknologi, dan perlunya ada industri pengolahan di Kaltim.
“Perlu adanya saling kerja sama dan tindak tegas dari pemerintah untuk membantu dalam memajukan infrastruktur sarana dan pra sarana di Kutai Timur,” kata Agiel.
Usai kegiatan, para narasumber berkomitmen mengapresiasi agenda tersebut. Mereka juga berjanji akan memperjuangkan rekomendasi dari diskusi tersebut. (*)