Kukar – Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Kukar usai upaya intervensi gizi untuk Bayi selama tahun 2023 kasus stunting yang sebelumnya mencapai 1.625 turun di angka 948, gizi buruk tidak stunting 117 menjadi 22, gizi kurang tidak stunting 458 menjadi 117, berat badan kurang tidak stunting dari 244 menjadi 125 dengan catatan membaik secara keseluruhan 1.042.
Sekda Sunggono mengatakan, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada 2024, perlu dilakukan sinergi. Apalagi, penurunan angka stunting merupakan prioritas.
“Saya yakin bahwa kita akan lebih menguatkan barisan untuk terus berupaya melakukan konvergensi melalui perbaikan struktur maupun prosesnya, mengingat upaya penurunan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kutai Kartanegara,” ujarnya.
BacaJuga
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memiliki target stunting turun hingga 14 persen di tahun 2024. Untuk mengejar target tersebut, pihaknya akan melakukan kembali intervensi dengan pendekatan gizi spesifik yang lebih gencar lagi.
Pendekatan gizi spesifik ini berkaitan dengan evaluasi dan pendekatan masalah gizi pada sasaran intervensi yang diberikan kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan, bayi, anak, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan.
Dengan pendekatan spesifik ini diharapkan bahwa penurunan stunting bisa terjadi. Dimana pendekatan spesifik dilakukan untuk melihat faktor risiko kemungkinan stunting di kemudian hari dan dilakukan intervensi di sektor kesehatan. (Adv/Diskominfo Kukar)