Kukar – Di Desa Muhuran, Kota Bangun, Kukar ada kelompok tani hutan (KTH) yang membudidayakan madu kelulut. Upaya budidaya madu kelulut ini dilakukan sejak tahun 2020. Warga desa pun masih konsisten hingga sekarang.
Salah satu lahan budidaya madu kelulut yang ada di Desa Muhuran seluas 20 kali 40 meter persegi, per bulan bisa menghasilkan 6 liter madu kelulut. Per liter madu bisa dijual setidaknya Rp 400 ribu.
Kegiatan ini pun didukung Kepala Desa Muhuran Akhmad Nur. “Hal ini bermanfaat untuk warga Muhuran,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
BacaJuga
Meski begitu, tantangan membudidayakan madu kelulut masih ada. Misalnya pada saat hujan dan banjir. Jika tidak ditangani, air bisa menyentuh sarang lebah dan menyebabkan tidak bisa panen. Selain itu, gangguan semut dan rayap juga bisa mengakibatkan kelulut pergi dan enggan buat sarang.
Meski begitu, kondisi alam di Muhuran mendukung keberadaan kelulut. Aneka tanaman dan bunga jadi sumber pakan kelulut. Sehingga, kelulut pun hidup dan berkembang biak dengan baik. (Adv/Diskominfo Kukar)