Refleksi 6 Tahun Aksi Kamisan Kaltim meramaikan depan gerbang Unmul di Jalan M Yamin, pada Sabtu (5/8/2023) malam. Enam tahun berjalan, Aksi Kamisan Kaltim telah menorehkan ragam gerakan dan cerita di Benua Etam.
oleh: Mujahid – Samarinda
Cerita gerakan ini bermula dari Aksi Kamisan ke 500 di Jakarta. Usai Aksi ke 500 itu, sebuah obrolan tercipta dan menjadi sejarah muasal gerakan Aksi Kamisan di Kaltim. Saat itu, para pendiri Aksi Kamisan Kaltim bertemu ibu Sumarsih. Seorang ibu yang juga pendiri Aksi Kamisan. Tiap Kamis, Sumarsih berdiri di depan istana menuntut pelanggaran HAM yang terjadi pada anaknya. Puteranya merupakan salah satu korban tragedi 1998.
Dari perbincangan enam tahun lalu itu, ide mendirikan Aksi Kamisan di Kaltim bermula. Aksi Kamisan pun dijalankan. Sungai Mahakam paling sering jadi saksi teriakan para aktivis Benua Etam di tepiannya.
BacaJuga
Aneka permasalahan sosial yang membelit rakyat, jadi isu yang tak ada habisnya. Perjuangan-perjuangan melawan penindasan, menggema dari seberang Kantor Gubernur Kaltim. Rintihan warga yang lahannya tergusur, rangkaian puisi tentang pedihnya hidup, hingga rahang yang mengeras saat sang orator membakar semangat.
Enam tahun berjalan, perjuangan tak juga usai. Nyatanya, memerdekakan dari penindasan juga berat. Merdeka dari Oligarki menjadi tema yang mereka rasa pas untuk refleksi yang keenam ini. Gerilyawan Aksi Kamisan Kaltim Opin menyampaikan tema ini relevan dengan kondisi sekarang.
“Selama enam tahun aksi Kamisan Kaltim berdiri selalu fokus memberikan Perlawanan terhadap isu Regional maupun nasional. Yang berkenaan dengan kelompok -kelompok oligarki yang bertindak zalim terhadap rakyat,” ucap Opin.
Menurutnya, di usia aksi Kamisan Kaltim yang ke 6 tahun ini akan terus merawat ingatan dan menolak lupa. Juga akan terus melawan segala kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Opin pun menuturkan Aksi Kamisan Kaltim juga akan fokus mengkritisi terkait kebijakan pemindahan IKN, konflik agraria, serta persoalan masyarakat adat.
Sementara itu Dinamisator Jatam Kaltim Mareta Sari mengatakan, Aksi Kamisan Kaltim Kaltim telah menjadi ruang yang aktif dalam menyuarakan segala problem di Kaltim dalam berbagai segmen.
“Saya berharap Aksi kamisan Kaltim tetap mampu menjadi ruang bersama dalam menyampaikan aspirasi. Maupun menjadi ruang dalam menyuarakan keresahan masyarakat Kalimantan Timur,” harapnya. (Mediaetam.com)