Kukar – Muara Badak saat ini dilirik untuk jadi sentra industri rumput laut di Kutai Kartanegara. Sejumlah pengelola tambak pun merespons hal ini. Budidaya rumput laut di Muara Badak pun, dirasa punya potensi yang bagus.
Salah satu pengelola tambak di Muara Badak, Syamsul Alam mengatakan, selain udang, kepiting, dan ikan, di tambaknya juga ada rumput laut.
“Kita coba saja. Soalnya nanti kan ada pabrik rumput laut di sini,” ucap warga Toko Lima tersebut.
Sementara itu, Pemkab Kukar pun pada 2024 ini sudah berkomitmen membangun pabrik rumput laut dengan menganggarkan Rp 20 miliar. Targetnya, tahun ini pengerjaan pembangunan bisa kelar. Kemudian, bisa beroperasi pada 2025.
Pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) terkait Pengolahan Rumput Laut ini, sudah dilakukan sejak lama. Hal ini sejalan dengan program ‘Kukar Idaman’ yakni memperkuat hilirisasi pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Kukar berpotensi besar dalam upaya peningkatan nilai tambah komoditas rumput laut melalui hilirisasi industri. Sebab, rumput laut merupakan salah satu komoditas yang berpeluang dikembangkan, karena ketersediaannya masih cukup besar dan mampu menggerakkan sektor ekonomi di wilayah pesisir. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terutama bagi nelayan budidaya dan petani rumput laut. Bahkan industri berbasis agro ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Kukar. (Adv/Diskominfo Kukar)