Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengadakan sosialisasi mengenai peran intelektual muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Kalimantan Timur. Acara yang digelar di Grand Elty Singgasana, Tenggarong, pada Senin (3/6), ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan.
Kepala Badan Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti, menekankan bahwa pendidikan adalah salah satu cara paling efektif dalam mencegah radikalisme. “Pendidikan Islam yang benar dan akurat dapat memberikan pemahaman yang benar tentang keyakinan Islam dan mengajarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan keseimbangan,” ujar Rinda. Menurutnya, pengajaran tafsir atau penafsiran Al-Quran harus dilakukan dengan benar dan objektif. Guru atau pemimpin agama memiliki peran penting dalam memastikan bahwa tafsir yang diajarkan jelas dan tidak ambigu, sehingga siswa tidak salah mengartikannya.
BacaJuga
Rinda menekankan pentingnya pendekatan moderat dalam mengajarkan ajaran agama. “Para pemimpin agama harus mempromosikan kesederhanaan dalam perilaku mereka dan mengajarkan keadilan serta egalitarianisme kepada jemaah mereka,” katanya. Selain itu, dia juga mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan keterampilan dalam masyarakat. Menurutnya, hal ini dapat membantu anggota masyarakat merasa terlibat dan memiliki kontribusi positif, yang pada akhirnya mengurangi kemungkinan mereka merasa terasing dan mencari dukungan dari kelompok radikal.
Rinda juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan bahaya radikalisme di kalangan umat Islam dan masyarakat umum. “Masyarakat harus diberitahu tentang bahaya radikalisme dan diajak untuk melaporkan tindakan atau aktivitas yang mencurigakan kepada otoritas yang berwenang,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti Sofian Agus dari Kesbangpol Kaltim, Firdaus dari Kesbangpol Kaltim, perwakilan Polres/Kodim Kukar, dan Zulkipli dari Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Kukar. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di wilayah ini.
Dalam sesi tanya jawab, Iptu Husin Susidi dari Satgaswil Kaltim Densus 88 AT Polri dan Ahmad Dani memberikan pandangan mereka tentang pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan intelektual muda dalam menghadapi ancaman radikalisme. Moderator acara, Sutrisno, menutup sosialisasi dengan ajakan untuk terus meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara semua pihak yang terlibat.
Acara ini merupakan langkah konkret Pemkab Kukar dalam membangun ketahanan sosial dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai di Kalimantan Timur. Dengan pendidikan yang tepat dan keterlibatan aktif semua elemen masyarakat, diharapkan ancaman radikalisme dapat diminimalisir.