Mediaetam.com, Tenggarong – Dinas Kesehatan Kukar melaksanakan penyuntikan kedua vaksinasi tahap satu untuk tokoh Kukar yang dilaksanakan di RSUD AM Parikesit, Kamis (28/1/2021).
Kegiatan ini merupakan lanjutan setelah penyuntikan vaksin pertama yang dilaksanakan pada Kamis, (14/1/2021) lalu.
BacaJuga
Selain penyuntikan tokoh Kukar, juga dilakukan penyuntikan kedua kepada tenaga kesehatan yang dilaksanakan di beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat di Kukar.
Seperti RSUD AM Parikesit, 28 orang Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Koba 18 orang, Rimba Ayu 4 orang, Separi III 9 orang, PKM TD 9 orang, PKM Sanga-Sanga 19 orang. Lalu PKM Sungai Merdeka 7 orang, RS Dara 25 orang, PKM Bungajadi 2 orang, PKM Muara Badak 5 org, PKM Badak Baru 14 orang, PKM Muara Jawa 6 orang, PKM Muara Muntai 10 orang, PKM Muara Wis 2 orang, PKM samboja 2 orang dan PKM Tabang 1 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Martina Yulianti mengatakan bahwa dalam waktu 14 hari setelah suntikan yang kedua imun akan terbentuk maksimal.
“Jadi kita tunggu saja, yang jelas setelah vaksin kedua ini baru terbentuk optimal. Tapi seberapa lama saya belum bisa memberikan informasi,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan orang yang sudah menerima penyuntikan vaksin ke depan tidak boleh lagi divaksin.
Namun, orang yang sudah divaksin menurutnya masih ada kemungkinan 35 persen tertular. Karena secara uji klinis efikasi produksi sinovac 65 persen.
Akan tetapi, meskipun tertular menurutnya tidak menjadi sakit berat. Vaksin ini menurutnya bukan mencegah untuk orang tidak tertular tapi mencegah orang tidak sakit.
“Jadi kalo pun tertular OTG. Harapan nya seperti itu,” ucapnya.
Adapun untuk gelombang kedua, pihaknya menunggu arahan dari pusat. Sekarang menurutnya pemerintah sedang fokus menyelesaikan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Untuk Kukar sendiri vaksinasi tahap satu tenaga kesehatan yang tersisa menurutnya adalah tenaga kesehatan yang ketika mau disuntik ada tensi tinggi, gula masih dan masih batuk pilek.
Pihaknya akan memberikan waktu untuk suntikan pertama sampai tanggal 30 Januari bagi yang tertunda karena alasan kesehatan.
“Kalau tenaga kesehatan tidak dapat di tahap satu, dia akan ikut di masyarakat biasa, mendaftarkan diri juga,” ucapnya.
Setelah penyuntikan pertama sudah berjalan ia mengatakan tak ada kendala yang berarti sejauh ini kita juga belum menemukan kejadian pasca imunisasi.
Di Pemda juga sudah ada Pokja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang isinya para dokter dan pemda untuk memastikan hal tersebut.
Pihaknya bersyukur, seperti yang disampaikan pemerintah bahwa vaksininasi ini aman dan sudah berjalan sesuai harapan.
“Semoga nanti giliran masyarakat Kukar bisa cepat seperti ini,” ucapnya. (Akbar)