Mediaetam.com, Samarinda – Warga Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar, mengeluh sering terjadi banjir. Padahal terdapat sungai besar yang bisa mengendalikan banjir.
Dari pengamatan Wakil Ketua I DPRD Kaltim M Samsun yang melakukan peninjauan, penyebab terjadinya banjir adalah pintu air yang tidak berfungsi secara maksimal.
“Pintu airnya tertutup, hanya terdapat rongga yang terbuka sekitar 50 cm sehingga air yang harus lancar ke hilir, akhirnya tertahan di pintu air yang tidak bisa terbuka,” kata Samsun. Minggu (24/01/2021)
Lanjut Samsun, kondisi ini harus segera mendapatkan solusi dikarenakan masyarakat yang berada hulu selalu terkena dampaknya, kebanjiran saat terjadi hujan.
“Kita akan diskusikan dengan dinas PU solusinya bagaimana karena mereka yang tahu teknisnya,” kata Samsun.
Pintu air menurut Samsun, harusnya bisa maksimal mengontrol arus keluar masuknya air. Baik pada saat hujan, dapat dibuka untuk mengaliri air dari hulu, dan bisa ditutup ketika terjadi pasang air laut.
“Padahal pintu air ini, dibangun 2015, baru sekitar enam tahun, akan tetapi saat ini tidak bisa berfungsi,” kata Samsun.
Ke depannya, Samsun akan mengkaji terlebih dahulu perhitungan secara teknisnya bagaimana, anggarannya berapa nanti kita carikan solusi.
Ditambahkan Zainal, warga Kelurahan Tanjung Harapan. Awalnya masyarakat mendambakan pintu air ini akan lebih baik dari pada pintu air yang sebelumnya dibangun oleh masyarakat. Akan tetapi ternyata apa yang terjadi malah sebaliknya.
“Bencana kecil yang selalu kita rasakan efek dari pintu air yang tidak berfungsi, jadi tidak berfungsinya bukan hanya di tahun 2021 ini akan tetapi sudah sekitar tiga tahunan,” kata Zainal.
Dia menjelaskan, masyarakat telah berusaha menyampaikan keluhannya. Tetapi masyarakat hanya bisa sampai ke Kelurahan dan kecamatan dan tidak bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih atas.
Menurut Zainal, untuk rel pintu air sudah longgar sehingga untuk menaik turunkan pintu air itu sudah tidak lancar. Apalagi ada beberapa alat yang sudah berkarat karena bahan yang digunakan hanya yang biasa. Bukan yang didesain khusus air untuk air laut dan air payau. (Idham)