Mediaetam.com, Samarinda – Kalimantan Timur merupakan salah satu Gerbang utama di wilayah Timur Indonesia. Kaltim juga dikenal sebagai gudang kayu dan penghasil pertambangan yang mempunyai ratusan sungai yang dijadikan sarana tranportasi utama selain tranportasi darat.
“Sampai saat ini Kaltim masih mengandalkan sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan sebagai penopang pembangunan dan pendapatan provinsi,” kata Koordinator Forum Himpunan Kelompok Kerja (FH POKJA) 30 Kaltim Buyung Marajo di Sekretariatnya, Samarinda (30/12/2020).
Menurut data yang dirilis FH POKJA 30, selama tahun 2018 hingga 2020, pendapatan belanja tidak langsung, maupun belanja langsung mengalami peningkatan.
“Ada empat item penggunaan APBD, Belanja Koordinasi, Belanja Birokrasi, Belanja Peningkatan Kapasitas, dan Belanja Sektoral,” kata dia
Provinsi Kaltim sendiri selama 2018 hingga 2020 porsi terbesar belanja birokrasi, pada 2018 (82%), 2019 (79%), dan 2020 (76%) dari total belanja keseluruhan.
Sementara, Kabupaten Kukar pada tahun 2018 Belanja Peningkatan Kapasitas sebesar (56,63%), tahun 2019 Belanja Peningkatan Kapasitas sebesar (63,08%), dan tahun 2020 Belanja Birokrasi (54,71%) dari total belanja tiap tahunnya.
Untuk Kota Samarinda Sendiri pada tahun 2018 Belanja Birokrasi sebesar (98,53%), tahun 2019 (91,40%), dan 2020 (96,40%) setiap tahunnya.(Idham)