Saat Pemuda Palaran Menyuarakan Persoalan Sampah di Wilayahnya

TPS di Jalan Trikora Palaran. (Dok: Google Street Desember 2023)
TPS di Jalan Trikora Palaran. (Dok: Google Street Desember 2023)

SAMARINDA –  Aroma tak sedap, menusuk hidung. Sumbernya, dari sisi kiri tiap warga Palaran menuju ke pusat kota Samarinda. Sampah-sampah berserakan. Pengendara harus menahan nafas dan juga memperlambat kendaraannya. Sebab, di tempat sampah berserakan itu, jalanan juga rusak.

Pemandangan itu, kerap terlihat di Tempat pembuangan sampah (TPS) Jalan Trikora, tak jauh dari jembatan kembar Palaran. Namun, beban berat tak hanya TPS itu. Di palaran, ada dua TPS lain yang memikul beban berat hingga sering overload yaitu TPS di Bukuan dan Simpang Pasir. Maklum, hanya tiga TPS di Palaran yang tersedia untuk 63 ribu penduduk (berdasarkan data Badan Pusat Statistik Samarinda) yang menghuni Palaran. Minimnya TPS membuat pemandangan dan aroma tak sedap hingga risiko penyakit. Selain itu, jangan heran masyarakat masih banyak yang memilih membakar sampah sendiri.

Bacaan Lainnya

Mewakili kawan dan tetangganya di Palaran, Dani, pemuda yang tinggal di Kelurahan Bukuan pun turut menyampaikan keresahannya. Mahasiswa yang juga Ketua Forum Komunikasi Pemuda Palaran ini pun telah  menyuarakan persoalan ini beberapa kali. Melalui Forum Komunikasi Pemuda Palaran, mereka berharap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mau turun mengecek langsung kondisi TPS di Palaran. Mereka juga mendesak DLH Kota Samarinda untuk segera mengangkut sampah di seluruh TPS kecamatan Palaran menuju TPA dan menambah jumlah TPS di kecamatan Palaran.

“Juga meminta DLH Kota Samarinda untuk melakukan peremajaan terhadap seluruh TPS di
Kecamatan Palaran,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Samarinda menargetkan kota bebas sampah alias zero waste pada 2030. Masalah sampah masih jadi momok besar di Samarinda. Contohnya saja over-nya tumpukan sampah di TPA Bukit Pinang alias Gunung Sampah. Jumlahnya mencapai 10 hektare sampah dan belum tertangani sampai TPA tersebut ditutup. Belum lagi tumpukan sampah yang tidak pernah habis di setiap TPS di Samarinda. Bahkan secara keseluruhan, dalam setahun jumlah timbunan sampah yang dihasilkan warga Samarinda bisa mencapai 214.347,89 ton atau 587,25 ton per hari.

Pada akhir 2023 lalu, Pemkot Samarinda sempat memunculkan wacana untuk melakukan pengelolaan sampah. Meniru yang dilakukan pemda Banyumas. Konsepnya, nanti Samarinda akan membeli mesin. Pengelolaannya akan disebar ke beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Samarinda. TPST itu berbeda dengan TPS biasa karena selain sebagai tempat pembuangan, juga akan difungsikan sebagai pengelolaan sampah. (Redaksi)

Bagikan:

Pos terkait