Mediaetam.com, Bontang – Sektor perekonomian Bontang terjun bebas. Tahun 2020 menjadi 2,76 persen dengan migas, dan 2,38 persen tanpa migas.
Penurunan diklaim disebabkan turunnya produktivitas sektor industri pengolahan.
Menurunnya sumbangan sektor pertambangan batu bara serta sektor yang secara langsung berdampak terhadap berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
BacaJuga
Sehubungan dengan upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Plh Wali Kota Bontang Aji Erlinawati menyebut, terlepas realisasi tingkat pertumbuhan ini juga dipengaruhi faktor eksternal.
Namun dampaknya cukup dirasakan masyarakat khususnya sektor UMKM dan pariwisata.
“Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut disertai juga dengan peningkatan angka pengangguran, dari 9,02 persen 2019 menjadi 9,46 persen tahun 2020,” sebut Aji Erlinawati, Selasa (30/03/2021).
Sementara itu, tingkat kemiskinan dari 4,22 persen 2019 menjadi 4,38 persen tahun 2020. Indikator-indikator ini, disebut Aji, perlu menjadi perhatian bersama dalam merumuskan arah kebijakan dan prioritas program dalam perencanaan pembangunan 2022.
“Untuk itu, sejalan dengan tema pembangunan nasional 2020 yakni (Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural), maka perencanaan pembangunan Bontang harus secara konsisten mendukung upaya pemulihan tersebut,” urainya.
Terpisah, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam juga tak menampik atas penurunan ekonomi. Ia menilai pandemi virus Corona menerpa semua sektor.
Namun demikian, politikus Golkar ini juga meminta agar pemerintah mencari solusi untuk menanggulangi.
“Kita harap kebijakan pemerintah terus berjalan. Misalnya bantuan sosial, dan bantuan UMKM. Dengan perlahan perekonomian bisa membaik. Semoga Covid-19 ini juga segera berlalu,” kata pria ramah senyum itu.
Faiz – sapaan karibnya – mengatakan masyarakat juga mustinya meningkatkan jiwa konsumtifnya. Dengan begitu perputaran perekonomian terus berjalan. Paling tidak membantu pengusaha-pengusaha memulihkan perekenomian.
“Dalam kondisi seperti memang kita harus saling membantu. Tahun ini pemerintah juga tentu mulai melakukan pemulihan secara perlahan,” imbuhnya. Pemulihan pariwisata serta pemulihan dan revitalisasi sektor UMKM masuk dalam usulan prioritas Musrenbang RKPD 2022.
Pun dengan anggota Komisi II Nursalam. Dirinya juga mendorong agar pemerintah segera melakukan pemulihan perekonomian. Kata dia, banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya menarik investor dari sektor industri hilir.
“Kami Komisi II tetap dalam tupoksinya. Selalu mengawal kebijakan pemerintah dalam hal perekonomian. Saya kira, eksekutif dan legislatif tetap bersinergi mendorong peningkatan ekonomi,” tambahnya. (Adv/Priya)