Semen Padang 0-2 Borneo FC; Kabau Sirah Gagal Wujudkan Dongeng Jack and the Beanstalk

Brace Peralta memastikan kemenangan Borneo FC atas Semen Padang dengan skor 2-0. (BFCS)

Setelah mengemas 9 kemenangan beruntun usai menggasak Dewa United dengan skor 4-0. Banyak penggemar sepak bola yang berharap Semen Padang yang sedang pesakitan di posisi buncit, mampu menghadirkan kekalahan pertama bagi tim pemuncak klasemen, Borneo FC. Sayangnya, Kabau Sirah gagal menjadi ‘si lemah’ yang menang atas ‘raksasa’ seperti dongeng klasik Jack and the Beanstalk.

Jack dalam dongeng tua asal Inggris, Jack and the Beanstalk digambarkan sebagai sosok kecil dan lemah yang mampu menaklukkan raksasa. Seperti halnya David and Goliath, tokoh Jack cukup terkenal karena digambarkan sebagai simbol perlawanan orang lemah pada sesuatu yang secara logika sulit terjangkau.

Bacaan Lainnya

Skenario itu sempat membuncah jelang pertemuan Semen Padang kontra Borneo FC Samarinda. Pecinta sepak bola Tanah Air mulai lelah berharap pada tim-tim yang menjadi lawan Pesut Etam. Karena selalu gagal memberi kekalahan pertama untuk tim Samarinda musim ini.

Rasa penasaran itu lahir karena Borneo FC mendapat kemenangan di laga kandang maupun tandang, dari tim papan bawah, tengah, hingga tim favorit juara. Mendapati fakta tersebut, mereka pun mulai membayangkan betapa serunya jika Semen Padang yang baru meraih 4 poin dari 10 laga sebelumnya, menjadi tim juru kunci, dan telah mendapat 7 kekalahan beruntun. Bisa mengalahkan Pesut Etam yang telah meraih 9 kemenangan beruntun dan memuncaki klasemen dengan selisih poin yang cukup jauh.

Peralta Patahkan Hati Pemirsa

Apabila harapan itu terwujud, maka laga yang berlangsung di Stadion Agus Salim, 9 November 2025 ini akan menjadi cerita abadi.

Bagian ‘cerita abadinya’ sih terjadi, tapi bukan karena kekalahan sang pemuncak klasemen dari tim juru kunci. Melainkan karena di laga ini, Borneo menasbihkan diri menjadi tim pertama yang meraih 10 kemenangan beruntun di Liga Indonesia.

Bukan cuma itu, rekor yang jauuuuuh lebih besar terus mereka perpanjang. Yakni menjadi tim pertama yang meraih 10 kemenangan beruntun pada awal musim. Rekor sebelumnya (3 kemenangan beruntun di awal musim) telah jauh mereka lampaui.

Dan sosok antagonis bagi siapa saja yang menantikan kekalahan perdana Borneo, tak lain tak bukan adalah Mariano Peralta. Meski berposisi sebagai winger, ia berhasil mengawinkan 2 gol yang masing-masing dicetak pada babak pertama dan kedua.

Gol dari pemain Argentina menjadi pembeda pada laga yang berkesudahan dengan skor 2-0 tersebut.

Science Vs Keajaiban

Kemenangan Borneo FC atas Semen Padang kali ini memang sudah selayaknya. Tim tamu mendominasi pertandingan, memaksa Kabau Sirah lebih banyak bermain bertahan, serta menebar ancaman lebih banyak.

Terlepas jelang akhir babak kedua performa mereka menurun drastis, hingga memberi kesempatan bagi Semen Padang untuk memperbaiki situasi. Pada akhirnya, Pasukan Samarinda tetap tampil lebih baik dari lawannya. Baik secara individu ataupun tim.

Artinya, kemenangan ini sangat wajar dalam konteks sport science. Karena dalam pendekatan science, tim yang menyiapkan diri dan bermain lebih baik, memiliki peluang menang yang lebih besar.

Tapi di sepak bola, tak semuanya berjalan seperti seharusnya. Olahraga ini kerap menghadirkan keajaiban, layaknya dongeng Jack and the Beanstalk. Dan karena itu lah sepak bola selalu misteri, tak ada yang bisa memastikan pemenang sebelum peluit akhir babak kedua ditiup wasit.

Btw, atas hasil ini, Borneo semakin kokoh di puncak klasemen, dengan koleksi 30 poin dari 10 laga. Unggul 7 poin dari Persija di tempat kedua, meski Macan Kemayoran sudah bermain 11 kali.

Kans Borneo menjadi juara paruh musim sangat terbuka, sebab di 2 laga mendatang, mereka akan bermain di kandang yang terkenal angker bagi setiap lawannya.

Sedangkan Semen Padang, semakin dekat dengan Liga 2. Bila merujuk data pada musim-musim sebelumnya, tim yang lolos dari zona degradasi perlu setidaknya meraih 36-38 poin untuk menempati peringkat ke-15.

Angka minimal 36 poin itu, setidaknya sampai saat ini, adalah jumlah yang sangat berat untuk diraih oleh tim Sumatera. Sebab jika dirata-rata, sampai pekan ke-11, Semen Padang hanya mampu meraih 1 poin dari 3 pertandingan.

Kalau mengacu pada pendekatan logis, Semen Padang tak akan sanggup mengejarnya. Namun jika keajaiban menjadi tim pertama yang mengalahkan Borneo gagal diwujudkan, setidaknya mereka masih bisa mendambakan keajaiban bertahan di Super League. (has)

Bagikan:

Pos terkait