Mediaetam.com, Tenggarong – Kodim 09/06 Tenggarong inisiasi program Rukun Tetangga (RT) sigap penanggulangan Covid-19 di skala mikro di Kutai Kartanegara.
Sigap sendiri singkatan dari sinergi, inisiatif, gesit, antisipatif dan peka.
Hal ini disampaikan Komandan Kodim 09/06 Tenggarong Letkol Inf Charles Alling saat dihubungi Mediaetam.com via seluler, Rabu (10/2/2021).
BacaJuga
“Jadi RT sigap yang telah kita inisiasi merupakan tindak lanjut dari penjabaran kebijakan nasional penanganan Covid-19,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa formasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung di Jawa, Bali dan beberapa daerah dinilai tidak efektif sehingga kebijakan pemerintah pusat perlu ada langkah yang lebih real langsung berada di level mikro, yaitu keluarga dan RT.
Hal tersebut melatarbelakangi pihaknya melakukan pemetaan hingga lahirlah RT sigap.
“Ada kesadaran bahwa wilayah kita harus benar benar terproteksi,” ucapnya lagi.
Program ini menurut dirinya linier dengan konsep yang sebelumnya ada yakni kampung tangguh.
Adapun untuk program RT sigap tersebut menurutnya sudah terbentuk satu RT yakin di RT 19 di Kelurahan Panji.
“Itu jadi model kita di Kecamatan Tenggarong Kota,” katanya.
Kemudian dengan akselerasi yang pihaknya bangun itu, akhirnya Bupati Kukar menyambut ini sebagai titik pangkal yang baik.
“Pak bupati sudah keluarkan surat edaran, bahwa tiap kecamatan wajib menggelar RT sigap ini. Saya pikir ini juga sangat luar biasa ini di Indonesia baru kita. Baru kita yang menginisiasi ini,” jelasnya.
Ini akan dijadikan role model. Di tiap kecamatan harus ada. Sehingga RT itu melihat ketangguhan di wilayah mikro itu seperti yang sudah dibuat di RT 19 itu.
RT sigap menurutnya mengedepankan unsur pengelolaan sumber daya manusianya. Membentuk sukarelawan supaya masyarakat punya kepedulian.
Kemudian pengamanan akses dalam wilayah, baik itu keluar atau masuknya harus dikontrol.
Ketiga, penyiapan sistem karantina. Nanti menurutnya ada rumah karantina, jikalau ada masyarakat yang di RT aktivitasnya di luar daerah datang, harus dicek terlebih dahulu.
“Dicek dulu oleh puskesmas atau tim medis kemudian melakukan program karantina dirumah yang sudah disiapkan,” ucapnya.
Kemudian pembuatan prosedur masyarakat yang terkena Covid-19. Apabila ada yang terkena dan tidak bergejala dilihat rumah dan kediamannya nanti tinggal kontrol, tidak boleh keluar dari rumahnya.
Terakhir untuk pemenuhan logistik pihaknya juga mendorong adanya ketahanan pangan level mikro.
“Kami menginisiasi ini untuk bisa membantu pemerintah daerah dalam mengurai masalah Covid-19,” tutupnya. (Akbar)