Dalam kunjungan lokasi Komisi III DPRD Bontang, Selasa (23/03/2021), nampak aliran air sungai terhambat. Turap sepanjang 50 meter menutup sebagian badan sungai.
Atas kondisi ini, anggota Komisi III Abdul Samad meminta pemerintah segera beraksi. Pasalnya, pergeseran turap tersebut sudah terjadi sejak lama. Yakni tiga tahun usai proyek dikerjakan 2014 silam.
“Perlu kita pahami memang saat ini kondisi keuangan banyak yang dialihkan ke penanganan Covid-19. Tapi ini perlu menajdi catatan, harus diprioritaskan,” katanya.
Abdul Samad menegaskan, pekerjaan proyek sebelumnya dilakukan dengan tidak maksimal.
“Saya sarankan justru penggaliannya lebih lebar dan jangan kecil. Sehingga bisa atasi banjir. Kalau begini warga tentu khawatir. Kami minta dinas terkait agar segera menerjunkan konsultan,” ucapnya.
Dia menambahkan, sebelum semakin parah harus ada penanganan dari pemerintah.
Perhatian pemerintah atas sungai itu memang dianggap minim. Seperti yang disampaikan tokoh masyarakat di wilayah itu, Iriansyah.
“Kami selalu menyampaikan hal ini kepada pemerintah. Salah satunya melalui anggota dewan. Tapi nyatanya tidak aksi yang dilakukan. Kami sangat khawatir atas banjir. Jangankan musimnya, satu jam hujan saja depan rumah warga sudah tergenang air,” tuturnya. (Adv/Priya)