Mediaetam.com, Tenggarong – Tim Pokja Percepatan Pembangunan Sanitasi dan Permukiman (PPSP) melakukan Audiensi dengan Plt Bupati Kukar Chairil Anwar berkaitan program dan Pendampingan Implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), berlangsung di Dinas PUPR, Tenggarong, Kamis (8/10/2020).
“Saya menyambut baik dan mendukung atas kajian yang dilakukan tim pokja PPSP baik kabupaten, maupun provinsi Kaltim terkait kondisi sanitasi pemukiman maupun pengelolaan sampah di Kutai Kartanegara,” kata Chairil Anwar.
Menurut Chairil Anwar, secara umum sanitasi tersebut juga masih dianggap sebagai budaya. Tentunya hal ini merupakan kerja keras bagi semua OPD untuk terlibat berkaitan dengan sanitasi dan persampahan.
BacaJuga
“Ya, menurut saya sanitasi dan persampahan ini harus terus disosialisasikan secara masif atau terus menerus ke masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kesadaran pentingnya menjaga pola hidup bersih, tidak BABS, buang sampah sembarangan dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu dalam paparannya, Tim pokja PPSP kabupaten disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ahyani Fadianr Diani menjelaskan dari aspek teknis masyarakat masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS) lebih dari 30 persen (2019).
“Hasil studi EHRA (Environmental Health Risk Assesment) tahun 2017, sekitar 87 persen tangki septik tidak pernah dilakukan penyedotan/pengurasan. Aspek non teknis juga diperlukan peningkatan peran partisipasi dunia usaha/swasta dalam pengelolaan air limbah domestik ramah lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.
Ditambahkan Ahyani, hasil studi tersebut Tim PPSP merekomendasikan delapan poin penting dalam pengelolaan air limbah domestik. Diantaranya, meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah domestik. Untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat melalui sistem setempat maupun terpusat baik di perkotaan dan perdesaan, termasuk peningkatan kapasitas pembiayaan.
Adapun strategi pengelolaan persampahan dengan sembilan poin. Diantaranya, memperluas cakupan layanan pengelolaan persampahan dengan meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana pengelolaan persampahan.
“Dari rekomendasi tersebut mengusulkan empat paket kebijakan pembangunan sanitasi Kukar 2020-2024. Dimulai dari kampanye dan edukasi sanitasi aman, penyusunan Perda pengelolaan air limbah dan sampah air domestik, hingga terjalinnya kerjasama dunia usaha, Akademisi, LSM dan perbankan,” jelasnya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan komitmen kepala daerah terkait sanitasi dan persampahan, disaksikan Kabiro Administrasi Pembagunan Provinsi Kaltim Fajar Jojo Adi Kusuma dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Kaltim Sandi.