Ustadz Hilmi Firdaus kembali menanggapi pernyataan Presiden Jokowi mengenai Bipang ambawang. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa bipang bisa menjadi oleh-oleh lebaran pengganti udik.
Ustadz Hilmi meminta klarifikasi terkait dengan pidato yang disampaikan oleh presiden RI.
Mengingat bahwa bipang atau babi panggang adalah makanan yang haram dikonsumsi oleh umat muslim. Namun, sang presiden malah sebut bisa dijadikan oleh-oleh lebaran.
BacaJuga
Cuitan Twitter Ustadz Hilmi
Pendapat tersebut diserukan melalui akun Twitter milik Ustadz Hilmi.
“Assalamu’alaikum wr. wb Pak @jokowi, ini mohon diklarifikasi mengenai oleh-oleh lebaran yakni Bipang Ambawang. Karena itu merupakan babi panggang dan jelas haram untuk umat muslim,” cuitnya.
Ustadz Hilmi mempertanyakan ajakan Jokowi yang membeli bipang untuk dijadikan oleh-oleh lebaran menilai hal tersebut kurang pantas dijelaskan. Sehingga ia meminta adanya klarifikasi untuk meredam kontroversi netizen.
“Kemudian, apa lagi ini adalah hari raya Idul Fitri umat Islam, bukan hal elok rasanya (beli bipang). Apakah ini sengaja, atau karena bapak tidak tahu? Terimakasih atas jawabannya,” sambungnya.
Pada pidato yang disampaikan presiden Joko Widodo awalnya membahas soal larangan mudi di tengah pandemi. Namun, menyeleweng hingga ada kata “bipang” yang kemudian raai menjadi perbincangan warga Twitter.
“Sebentar lagi Lebaran. Karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama,” kata Jokowi dalam video.
Bipang Ambawang
Orang nomor satu Indonesia mengimbau agar tidak merayakan lebaran dengan banyak kerumunan, Mereka yang rindu dengan makanan khas kampungnya bisa membeli melalui online.
Jokowi pun memberikan contoh makanan khas daerah yang berasal dari Kalimantan yaitu bipang ambawang.
Sumber: Beritahits.id