Jakarta – Perkembangan zaman begitu cepat. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Organisasi dituntut harus bisa memecahkan tantangan tersebut. Tentunya semua itu dibutuhkan kemampuan, kecerdasan, spiritual, serta keterampilan yang tepat agar bisa menjadi organisasi yang berkualitas.
Hal itu disampaikan oleh Wasekjen PB PMII Zulfahmy Wahab dalam acara Peci dan Kopi edisi Kongres PMII Ke-XX, pada Jumat (12/02/2021).
Zulfahmy Wahab menegaskan bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Tercatat ada 252 cabang kabupaten/kota dan 25 Pengurus Koordinator Cabang di tingkat provinsi, 634 Komisariat di tingkat perguruan tinggi dan 1.313 Rayon tingkat fakultas.
“Secara potensi sangat besar karena mempunyai kader yang tersebar di seluruh kampus-kampus di Indonesia” ungkapnya.
Membangun Kader Unggul
Menurutnya penguatan kapasitas kader perlu ditingkatkan, baik dari aspek knowledge atau ilmu pengetahuan, skill, dan mentalitas kader. “Dengan updating dan upgrading materi PMII serta reskilling dan upskilling kader PMII”, ucapnya.
Zulfahmy juga menambahkan untuk menciptakan kader yang unggul perlu database kader yang kuat sebagai modal dasar untuk membangun blueprint kaderisasi.
“Harapannya tumbuh kader-kader unggul, memiliki skill, mempunyai konektivitas jaringan yang kuat dan memiliki mentalitas yang baik,” ujarnya.
PMII Sebagai Pusat Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin
PMII harus menjadi garda terdepan untuk bertanding ide dan gagasan di kampus, mengingat kampus merupakan embrio gerakan islam ekstrim yang berpotensi memecah belah kerukunan umat agama dan kesatuan bangsa Indonesia.
“PMII harus lebih kreatif untuk menguatkan narasi-narasi Islam damai dan islam rahmatan lil alamin di media sosial”, ungkapnya.
“Perkuat literasi islam damai secara khusus memperkuat literasi digital,” imbuhnya.
PMII Innovation Center dan PMII Creative Network
Dalam menghadapi era disruption PB PMII tentu harus menyiapkan infrastruktur untuk menyiapkan ruang inovatif dan kreatif bagi kader PMII Se-Indonesia dalam mengembangkan potensinya.
“PMII harus merespon cepat dengan menyiapkan akses infrastruktur bagi kader entrepreneurship”.
Menurutnya ke depan harus dibangun mentalitas entrepreneur,”Saya ingin melanjutkan program ketum Agus Sekolah Miliarder untuk mendorong kader-kader menjadi Miliarder,” ungkapnya.
“Saya ingin memperluas sekolah miliarder di seluruh wilayah dengan mendatangkan mentor-mentor yang kompeten dan pengusaha-pengusaha top di level nasional”, pungkasnya.