Samarinda- Wisata budaya Kampung Ketupat yang terletak di Jalan Mangkupalas, Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang saat ini semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun nasional.
Namun harus diakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui awal mula kenapa wisata budaya itu diberi nama wisata Kampung Ketupat.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun bahwa, dinamakan wisata Kampung Ketupat karena dikawasan itu banyak pengrajin anyaman ketupat, sehingga disebut Kampung Ketupat dan dijadikan sebagai salah satu objek wisata budaya yang ada di Kota Samarinda.
“Alhamdulillah sekarang makin eksis, semoga terus berkembang sehingga destinasi ini terus bertahan,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Abdul Aziz yang mengelola objek wisata Kampung Ketupat.
Wisata budaya itu diresmikan tahun 2019 lalu oleh H Syaharie Jaang yang pada saat itu menjabat sebagai Wali Kota Samarinda. Namun sebelum diresmikan, Wisata Kampung Ketupat sebenarnya sudah eksis dan banyak dikunjungi wisatawan.
“Jadi pada saat itu Syaharie Jaang sempat melakukan safari susur Sungai Mahakam, dan singgah di Dermaga Kampung Ketupat. Kemudian menuju Makam Daeng Mangkona dan selanjutnya meresmikan Kampung Ketupat,” jelas Abdul Aziz.
Meski objek wisata budaya tersebut sudah lama, namun ternyata masih banyak yang harus dibenahi. Seperti akses jalan dari jalan poros utama menuju kampung ketupat yang belum semuanya mulus. Kemudian juga sarana dan prasarana (Sarpras) pendukung lainnya juga.
Sehingga dengan demikian, objek wisata budaya itu tentunya perlu perhatian lebih dari pemerintah, baik kota maupun provinsi. Tujuannya agar menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata Kampung Ketupat.
“Sebenarnya masih banyak yang harus dibenahi, termasuk aksesibilitasnya. Kemudian beberapa sarana dan prasarana lainnya juga seperti toilet, tempat makan, homestay dan fasilitas lainnya yang mendukung yang perlu dioptimalkan lagi,” sebutnya. (Iswanto/Adv).