Mediaetam.com, Samarinda – Kini, masyarakat Samarinda bisa nongkrong di kafe dengan suasana klasik. Makin lengkap karena diiringi nada-nada The Beatles yang asyik. Maka dari itu, kafe ini bikin banyak orang yang tertarik.
Tempatnya pun, tak jauh dari seberang Kampus Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Samarinda. Namanya, WyNers and The Cycling Cafe yang berada di Jalan Juanda. Kafe ini, cocok jadi tempat nongrong kekinian semua kalangan, dari yang tua sampai yang muda.
Lokasinya strategis, berada di tengah Kota dan di pinggir jalan. Tempatnya mudah dicari. Tak heran Cafe ini ramai dikunjungi.
Cafe ini cukup unik dan menarik. Terkesan ke arah klasik dengan ornamen dan pajangan alat musik old school dan sepeda.
Suasana di dalam cafe terasa nyaman.
Carlos sang pemilik cafe, terlihat santai dan sesekali sambil bercanda dengan beberapa karyawan. Carlos pun mulai menceritakan awal sejarah WyNers Cafe, dan bagaimana ia bisa menjalankan bisnis yang dibangun baru-baru ini, kepada Mediaetam.com.
Dirinya menjelaskan, awal ia membangun cafe karena ia memang penikmat kopi, ia mengaku hampir seluruh cafe yang ada di Samarinda dikunjungi, hanya untuk menikmati sedapnya rasa dan aroma kopi.
“Cafe juga sebagai tempat yang cocok untuk berdiskusi apapun itu tema diskusinya, dari pekerjaan, olahraga, musik dan lain lain,” kata Carlos.
Akibat hal tersebut, dirinya berfikir apa yang dapat dilakukan. Ia juga mendapat opportunity dari teman-temannya di komunitas sepeda.
“Dari situ, saya coba menggali konsep apa yang cocok untuk cafe yang ingin saya buat, dan akhirnya saya buka cafe ini,” ucapnya.
Carlos mengaku pada waktu itu juga mendapatkan kesempatan diperkenalkan oleh orang-orang yang berpengalaman dalam mengelola cafe.
“Ya namanya momentum ya, apa yang kita niatkan ada saja jalannya,” ucapnya.
Salah satu yang menarik juga adalah penamaan cafe yang begitu bermakna, WyNers and The Cycling Cafe .
BacaJuga
Carlos mengaku tidak ingin asal memiliki nama kafe yang bagus, tetapi juga harus ada konsep kafe yang nyaman.
Nama WyNers sendiri jika dilafalkan berbunyi winners atau sang pemenang.
“Bukan hanya menjadi pemenang di dunia bisnis cafe tetapi juga menjadi pemenang dalam kehidupan dan bermanfaat bagi banyak orang,” ucap pria beruban tipis tersebut.
Dirinya ingin sesuatu yang berbeda, yang lebih homey tetapi sporty. Menurutnya jikalau orang datang ke sini, di depannya terlihat berbagai macam jenis sepeda dan Ketika masuk ke dalam nuansa klasik dan beberapa alat musik pun terasa memiliki sensasi yang berbeda.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati sajian musik akustik secara langsung setiap Jumat malam. Pengunjung yang ingin berkaroke juga tersedia fasilitasnya.
Untuk menu makanan, dirinya menjelaskan ada berbagai varian makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau dan tidak bikin dompet mengkerut kedinginan.
“Dari mulai makanan berat dan ringan, minuman kopi, non kopi, serta mocktail pun tersedia di sini,” ucapnya.
Untuk rasa, katanya jangan diragukan lagi kata orang yang berkunjung di sini, bikin kecanduan.
“Saat ini, cafe buka setiap hari. Untuk saat ini, buka jam lima sore sampai jam satu malam setiap harinya. Ke depannya akan dipikirkan untuk buka cafe dari jam 10 pagi,” ucapnya.
Di akhir perbincangan sambil menghisap rokoknya, dia berharap bisnis cafe tersebut dapat berkembang dengan pesat sehingga dapat mempekerjakan orang yang memang membutuhkan pekerjaan.
“Apalagi di masa masa sulit seperti ini, semua orang ingin mendapatkan pekerjaan yang layak. Semoga usaha ini menjadi berkah dan bisa bermanfaat untuk banyak orang,” tutupnya. (Adv/Akbar)