Ratusan Hektare Lahan Terbakar di Area Dusun Kedang Kepala dan Desa Muara Siran

Kebakaran Lahan yang terlihat dari rumah warga desa Muara Siran sekitar pukul 22.03 WIB (Doc. Video Ishan Mashor)
Kebakaran Lahan yang terlihat dari rumah warga desa Muara Siran sekitar pukul 22.03 WIB (Doc. Video Ishan Mashor)

Muara Kaman — Ratusan hektare lahan di area dusun Kedang Kepala dan Desa Muara Siran, Muara Kaman terbakar. Titik api pertama kali terlihat sejak Senin (21/7/2025) sekitar pukul 11.00 WITA, yang kemudian terus menjalar ke wilayah hutan hingga ke Desa Muara Siran pada malam harinya. Hingga Selasa subuh, api baru mulai mereda.

Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, menyampaikan bahwa api berasal dari perbukitan kering di wilayah Kedang Kepala. Jarak titik api dengan pemukiman sekitar dua kilometer, sehingga tidak mengancam rumah warga secara langsung, namun tetap menimbulkan kekhawatiran.

“Api cepat menyebar karena vegetasi kering. Lokasinya sulit dijangkau, jalan tembus ke sana tidak ada. Malamnya sekitar jam 10, api sudah masuk wilayah desa,” ujar Ishan.

Ia menambahkan, luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 200 hektare, yang sebagian besar adalah kawasan hutan desa.

Upaya pemadaman terkendala medan ekstrem yang terdiri dari rawa dan semak belukar. Bahkan, kendaraan pemadam maupun perahu tidak dapat menembus lokasi.

“Sama seperti tahun lalu, tanahnya labil. Bahkan diinjak saja bisa tenggelam,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa titik api kemungkinan besar berasal dari aktivitas manusia, meski belum diketahui pasti pelakunya. Pemerintah desa sudah melakukan sosialisasi kepada warga dan menyiapkan alat pemadam api ringan di setiap rumah, serta meningkatkan kesiapan regu Masyarakat Peduli Api (MPA).

Sementara itu, Koordinator Lapangan BPBD Kukar, Eko Suryawinata, mengatakan bahwa tim dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) UPTD DAS Belayan telah berada di lokasi sejak awal kejadian. Mereka juga telah mendirikan posko di Desa Bukit Jering untuk memantau dan menangani penyebaran api.

“Api berada di area hutan di atas perairan. Sempat mengecil pada siang hari, namun membesar kembali di malam hari. Pemadaman malam sangat berisiko, jadi kami hentikan sementara demi keselamatan tim,” ujar Eko.

Tim gabungan dari BPBD Kukar kini sedang menuju lokasi untuk memperkuat penanganan kebakaran. Hingga pagi ini, proses pendataan dan pemadaman masih terus dilakukan sambil menunggu perkembangan lebih lanjut di lapangan.

(Nur Fadillah Indah/mediaetam.com)

Bagikan:

Pos terkait