Tenggarong – Pemerintah Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerak utama ekonomi lokal. Revitalisasi BUMDes menjadi langkah strategis dalam memperluas peran desa dalam pengelolaan hasil pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, menuturkan bahwa BUMDes kini diarahkan sebagai pusat aktivitas ekonomi yang berkelanjutan, dengan fokus utama pada pemanfaatan potensi pertanian lokal untuk memperkuat ketahanan pangan desa.
“BUMDes kami revitalisasi agar lebih produktif dan mampu menopang kebutuhan warga secara langsung,” ujar Masnur, kemarin.
Ia menjelaskan, tahap awal pengelolaan BUMDes difokuskan untuk memenuhi kebutuhan internal masyarakat. Langkah ini diambil agar kelembagaan BUMDes semakin kokoh sebelum memperluas jejaring kerja sama ke pihak luar.
“Kami ingin pondasinya kokoh dulu, baru setelah itu membuka kerja sama yang lebih besar,” jelasnya.
Salah satu peluang besar yang tengah dijajaki adalah kerja sama di sektor pangan. Menurutnya, pemerintah desa sempat menerima tawaran dari Perum Bulog untuk menjadi pemasok beras, namun kapasitas produksi saat itu belum mencukupi untuk memenuhi permintaan dalam skala besar.
“Peluang itu ada, tinggal bagaimana BUMDes bisa memperkuat kapasitasnya agar mampu memenuhi permintaan pasar di masa mendatang,” terang Masnur.
Selain menjadi pengelola hasil pangan, BUMDes juga berperan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi bagi warga. Melalui BUMDes, masyarakat dapat terlibat langsung dalam berbagai kegiatan ekonomi desa, seperti pengemasan beras lokal dan pengelolaan hasil panen.
Masnur menilai, keberadaan BUMDes bukan semata tentang peningkatan pendapatan, tetapi juga tentang menumbuhkan semangat gotong royong dan memperkuat kemandirian desa.
“BUMDes ini bukan sekadar badan usaha, tapi wadah yang menghidupkan ekonomi dan semangat kebersamaan warga,” ujarnya.
Ia berharap proses revitalisasi yang dilakukan mampu menjadikan BUMDes Jembayan Tengah sebagai lembaga desa yang mandiri, profesional, dan menjadi contoh pengelolaan ekonomi lokal di Kutai Kartanegara.
“Kalau BUMDes bisa tumbuh kuat, desa otomatis ikut maju,” tutupnya.








