Tenggarong – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat perannya dalam menjaga warisan adat sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis budaya.
Salah satu wujud nyatanya tampak melalui pendampingan pelaksanaan Festival Budaya Mecaq Undat di Desa Budaya Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak.
Festival tahunan ini menjadi ruang bagi masyarakat Dayak Kenyah dan Dayak Tunjung untuk mempersembahkan ritual adat, kesenian tradisional, hingga pameran hasil kerajinan lokal yang menjadi kebanggaan daerah.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, hadir langsung mewakili pemerintah daerah untuk memberikan dukungan serta memastikan keberlanjutan desa budaya tetap menjadi prioritas dalam pembangunan berbasis kearifan lokal.
Menurutnya, kegiatan seperti Mecaq Undat tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian budaya, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami melihat potensi besar dalam kegiatan budaya untuk mendorong ekonomi masyarakat. Ketika tradisi hidup, maka peluang usaha dan pariwisata juga tumbuh,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Ia menegaskan, DPMD Kukar berkomitmen menjadikan desa budaya sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis komunitas. Pendekatan tersebut sejalan dengan konsep pembangunan desa berkelanjutan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama.
“Budaya adalah fondasi pemberdayaan. Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi yang nyata,” ucapnya.
Selain itu, DPMD Kukar juga mendorong agar setiap festival budaya di desa memiliki ciri khas tersendiri, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata dengan identitas lokal yang kuat.
Arianto menambahkan, pihaknya siap memberikan pendampingan dan fasilitasi bagi desa yang ingin mengembangkan potensi budayanya.
“Harapan tiap desa punya keunggulan khas yang bisa ditonjolkan. DPMD akan mendukung dari sisi pembinaan, promosi, dan kolaborasi lintas sektor,” ungkapnya.








