TENGGARONG – Upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui kegiatan Forum Komunikasi Publik (FKP) yang digelar pada Selasa (29/10/2025), Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar bersama sejumlah pihak terkait melakukan pembahasan mendalam terhadap Standar Pelayanan Publik (SPP).
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari akademisi Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Bagian Organisasi Sekretariat Daerah, Kepala Desa Giri Agung dan Mulawarman, serta perwakilan kelompok tani (Gapoktan), KTNA, dan KWT Kecamatan Tenggaron
Dalam forum tersebut disepakati sejumlah poin penting yang akan memperbaiki draf SPP Distanak Kukar, seperti pembenahan redaksi, penambahan layanan baru, hingga penyederhanaan persyaratan administrasi. Langkah tersebut dianggap penting agar pelayanan kepada masyarakat, terutama petani, peternak, dan pelaku agribisnis, semakin cepat dan mudah diakse
Beberapa poin pembahasan yang mencuat antara lain perbaikan narasi jangka waktu penyelesaian layanan di Klinik Hewan dan Puskeswan, penambahan standar pelayanan inseminasi buatan, serta pendampingan pembelian gabah antara Bulog dan petani. Selain itu, forum juga menyoroti pentingnya integrasi sistem digital untuk mempercepat proses layanan publik.
Terima Berbagai Masukan
Kepala Distanak Kukar, M. Taufik, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya kepada petani, peternak, dan lembaga pertanian. Dari hasil evaluasi dan masukan hari ini, kita lakukan perbaikan-perbaikan agar ke depan pelayanan Distanak semakin baik,” tuturnya.
Taufik mengapresiasi berbagai masukan yang disampaikan para peserta FKP. Menurutnya, kolaborasi dengan masyarakat dan akademisi menjadi langkah strategis untuk membangun layanan publik yang efisien dan tepat sasaran.
“Alhamdulillah, banyak masukan bagus dari pihak universitas, gapoktan, dan desa. Kami juga berkomitmen untuk menambah standar pelayanan baru agar semua kebutuhan masyarakat bisa terakomodasi,” tambahnya.
Adaptasi Teknologi Masih Jadi Kendala
Meski begitu, Taufik tidak menampik masih ada beberapa kendala di lapangan. Salah satunya adalah adaptasi petani terhadap sistem digitalisasi layanan.
“Memang belum semua petani terbiasa dengan teknologi informasi. Ini menjadi tantangan kita bersama untuk meningkatkan literasi digital agar pelayanan publik bisa lebih optimal,” jelasnya.
Sebagai langkah ke depan, Taufik berharap agar para pengguna layanan tetap aktif memberikan masukan dan kritik konstruktif. Hal ini diperlukan agar pelayanan publik terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
“Kami berharap pengguna layanan terus memberikan saran dan pengaduan jika ada kekurangan. Dari internal pun kami akan terus memperbaiki dan memperkuat pelayanan, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan,” ungkapnya.
Kegiatan FKP ini juga menjadi bagian dari upaya konkret dalam mendukung 17 Program Prioritas Kukar Idaman Terbaik yang diusung Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin. Salah satunya adalah program ‘Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh’ yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan pelaku sektor pertanian.
Harapan Bupati
Melalui sinergi ini, Pemkab Kukar berupaya menciptakan sistem pelayanan yang adaptif, responsif, dan ramah teknologi, sejalan dengan semangat transformasi ekonomi menuju sektor non-ekstraktif.
FKP juga diharapkan menjadi wadah rutin bagi masyarakat dan pemerintah untuk berdialog secara terbuka mengenai pelayanan publik. Dengan begitu, kualitas layanan tidak hanya baik di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani dan peternak di lapanga
Kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen Pemkab Kukar dalam memperkuat fondasi pembangunan berbasis masyarakat, di mana kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan menjadi prioritas utama menuju Kukar Idaman Terbaik 2025–2030
“Sebagai mitra IKN terutama di bidang ketahanan pangan, Pemkab Kukar terus berupaya meningkatkan dan menyediakan generasi petani, peternak, dan nelayan tangguh yang dilaksanakan dengan metode pelatihan, pendampingan, serta magang yang diiringi dengan fasilitasi sarana dan prasarana petani dan nelayan,” ucap Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri.
“Saat ini Kabupaten Kukar terus bertransformasi dari sumber daya ekstraktif menuju sumber daya non-ekstraktif,” tutup Aulia. (Nur/Adv/Prokom Kukar)








