Tenggarong – Pemerintah Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memantapkan langkah untuk menjadi sentra produksi beras di wilayah Kukar. Desa ini memiliki potensi pertanian yang besar, dengan lahan sawah mencapai 300 hingga 400 hektare.
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, mengungkapkan bahwa potensi tersebut bahkan telah menarik perhatian sejumlah pihak, termasuk Bulog, yang sempat menawarkan kerjasama untuk pemasokan beras. Namun, keterbatasan hasil panen membuat rencana tersebut belum bisa direalisasikan.
“Permintaan dari Bulog sempat ada, tapi produksi kami belum mencukupi untuk pasokan dalam jumlah besar,” ungkap Masnur.
Saat ini, sekitar 75 persen dari total lahan sawah sudah aktif digarap oleh para petani. Pemerintah desa menargetkan agar seluruh area dapat produktif, sehingga hasil pertanian semakin maksimal dan mampu menopang kebutuhan beras di tingkat daerah.
Ia menjelaskan, hasil panen petani kini dikelola melalui BUMDes yang baru saja direvitalisasi. Pada tahap awal, pengelolaan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa, sebelum nantinya dikembangkan ke pasar yang lebih luas.
“BUMDes kami sekarang mulai bangkit lagi. Fokus awalnya memenuhi kebutuhan internal desa, tapi ke depan kami ingin beras dari Jembayan Tengah bisa dikenal luas,” ujarnya.
Selain memperkuat sektor produksi, pemerintah desa juga mendorong keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian. Masnur menilai penggunaan teknologi modern, seperti combine harvester, dapat menjadi daya tarik bagi pemuda untuk terjun ke sektor ini.
“Kalau teknologi pertanian semakin maju, anak muda tidak akan ragu turun ke sawah. Justru mereka bisa menjadikan bertani sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan,” tutupnya.








