Muara Kaman Jadi Pelopor Program Gerakan Etam Mengaji

Pemerintah Desa Muara Muntai Ilir mulai menggulirkan program GEMA. (Doc. Pemdes Muara Muntai Ilir)

TENGGARONG – Semangat membumikan nilai religius terus digelorakan di Kutai Kartanegara. Pemerintah Kecamatan Muara Kaman menjadi salah satu pelopor dengan menghadirkan inovasi Gerakan Etam Mengaji (Gema) sebagai bentuk nyata pelaksanaan Program Idaman Terbaik yang diusung Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, dan Wakil Bupati Rendi Solihin.

Program Gema di Muara Kaman tak hanya sebatas kegiatan membaca Al-Qur’an, tetapi dikemas dalam bentuk majelis pekanan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifandin Nur, menjelaskan bahwa kegiatan ini hadir setiap minggu di setiap RT dan langgar.

Bacaan Lainnya

“Program Gema kami modifikasi menjadi majelis mingguan yang berisi pelajaran agama di tiap RT. Ke depan akan ada kawasan bebas huruf hijaiyah. Target kami, seluruh warga di satu RT minimal bisa mengaji Iqra. Dari tujuh RT, kami mulai di dua RT sebagai percontohan,” ujar Arifandin penuh semangat.

Tidak berhenti di situ, pihak desa juga berkomitmen meningkatkan kualitas tenaga pendidik agama. Arifandin menyebut setiap tahun desanya rutin mengadakan pelatihan guru ngaji agar kemampuan mereka terus berkembang seiring waktu.

“Guru ngaji di sini dasarnya sudah bisa tilawah. Setiap tahun kami anggarkan pelatihan agar mereka makin mahir dan bisa mengajar dengan metode yang lebih menarik,” bebernya.

Sasar Semua Kalangan

Fokus program ini tidak hanya menyasar anak-anak, tapi juga orang tua dan lansia. Pemerintah desa tengah merancang sistem pembelajaran berjenjang berdasarkan usia dan kemampuan membaca Al-Qur’an. Semua warga didata melalui RT untuk mengetahui siapa saja yang perlu pendampingan belajar dasar hingga perbaikan tajwid.

“Pendataan sedang berjalan, nanti hasilnya kami serahkan ke RT masing-masing. Warga yang belum bisa mengaji akan diajari dari awal, sementara yang sudah bisa akan diperbaiki tajwidnya. Jadi semua ikut belajar,” jelas Arifandin.

Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, turut mengapresiasi gerakan ini. Menurutnya, Gerakan Etam Mengaji (GEMA) bukan hanya kegiatan keagamaan biasa, tetapi bagian dari pembentukan karakter masyarakat Kukar yang religius dan berakhlak mulia.

“Sebagai bagian dari pembinaan keagamaan, Gerakan Etam Mengaji bukan sekadar membaca, tapi membentuk karakter generasi emas Kukar yang beriman dan berakhlak,” tegasnya.

GEMA Bagian Program Prioritas

Program ini sejalan dengan 17 Program Prioritas Kukar Idaman Terbaik, terutama dalam bidang pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing, religius, dan berbudaya. Melalui kegiatan seperti Gema, pemerintah ingin memastikan bahwa nilai-nilai moral dan spiritual tumbuh kuat di tengah masyarakat, seiring dengan kemajuan pembangunan fisik dan ekonomi daerah.

Gerakan Etam Mengaji (GEMA) menjadi simbol nyata bahwa kemajuan daerah tidak hanya diukur dari infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dari seberapa dalam warganya memahami makna hidup beriman dan berilmu. Muara Kaman kini menjadi contoh bagaimana program Kukar Idaman Terbaik benar-benar hidup dan dirasakan oleh masyarakat di akar rumput. (Nur/Adv/Prokom Kukar)

Bagikan:

Pos terkait