BUMDes Rintis Wisata, Tambah Sumber Pendapatan Desa

Tenggarong – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), mulai mengambil langkah baru untuk memperluas kontribusinya terhadap perekonomian desa. Meski selama ini belum dominan di sektor pertanian, kini BUMDes mulai fokus pada pengembangan sektor pariwisata sebagai peluang menjanjikan.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, mengungkapkan bahwa sejauh ini peran BUMDes dalam mendukung distribusi hasil tani masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan petani yang lebih memilih menjual hasil panennya langsung ke pasar atau melalui penggilingan padi milik warga setempat.

“Sebenarnya BUMDes belum berperan, karena itu tadi. Petani kita di sini ada yang jual ke pasar sendiri. Kalau BUMDes mau ambil dari situ, pasti ada selisih harga lagi,” ujar Sutarno, belum lama ini.

Meskipun demikian, BUMDes masih aktif melayani pembelian dalam jumlah besar, terutama jika ada permintaan dari luar wilayah desa. Permintaan dalam skala besar ini memungkinkan BUMDes memperoleh keuntungan dari selisih harga.

“Kemarin, misalnya, ada desa lain pesan dari kita, minta dikirim dua ton. Nah itu pesanan memang, dan biasanya mereka (pembeli) mau harga agak tinggi sedikit. Jadi ada selisih, BUMDes juga dapat untung dari situ,” jelasnya.

Untuk pasar harian, distribusi beras tetap dikuasai oleh para petani, tengkulak lokal, dan pemilik usaha penggilingan padi yang telah menjadi pemain utama dalam rantai pasok.

Melihat peluang di sektor lain, BUMDes kini mulai menjajaki kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Melalui inisiatif ini, pemerintah desa berharap bisa menciptakan sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) baru dalam waktu dekat.

“Ini baru kita rintis tahun ini. Kita kerja sama dengan Pokdarwis untuk sektor wisata. Baru kelihatan nanti tahun depan,” katanya.

Sutarno menjelaskan bahwa dana bantuan sudah dimanfaatkan untuk membangun fasilitas wisata berupa lantai glamping di kawasan puncak desa. Fasilitas ini nantinya akan disewakan, terutama saat akhir pekan ketika kunjungan wisata meningkat.

“Nanti penyewaan itu dibagi hasil, ada yang untuk Pokdarwis, ada juga untuk BUMDes. Ini insyaallah pasti jalan, karena banyak yang butuh tempat seperti itu sekarang,” ujarnya.

BUMDes Desa Sumber Sari sendiri sudah berdiri sejak sebelum masa kepemimpinan Sutarno. Ia menyebut bahwa lembaga tersebut mulai aktif sekitar tahun 2015, dan kini mulai berkembang setelah sebelumnya hanya bertumpu pada unit usaha mandiri.

Bagikan:

Pos terkait