Dorong Ekonomi Desa Lewat BUMDes dan Koperasi Merah Putih

Tenggarong – Pemdes Loa Lepu di Tenggarong Seberang, Kukar, menunjukkan komitmennya dalam memperkuat perekonomian warga melalui pengembangan dua pilar penting: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa Merah Putih.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Loa Lepu, Sumali, menegaskan bahwa kedua lembaga ini akan menjadi motor penggerak utama dalam menggali potensi desa serta memperluas partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.

Sumali menjelaskan, saat ini sebagian besar program percontohan yang dijalankan desa berada di bawah pengelolaan BUMDes, dan dijalankan bersama kelompok tani. Kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi desa.

“Karena yang kita jadikan percontohan itu semua dikelola oleh BUMDes, bekerjasama dengan kelompok tani. Sehingga nanti hasilnya juga akan menjadi salah satu PAD bagi desa melalui BUMDes,” kata Sumali, baru-baru ini.

Ia menambahkan, meski masih berskala kecil, peran BUMDes selama ini sudah memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD) lewat sejumlah usaha seperti penyediaan bahan material untuk proyek desa.

“Alhamdulillah, setiap tahun sudah memberikan PAD ke desa, walaupun masih skalanya kecil. Karena kemarin BUMDes hanya menjangkau pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh desa,” ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, BUMDes direncanakan akan diperluas cakupan usahanya. Tidak hanya terbatas pada kegiatan pembangunan, namun juga akan masuk ke bidang perdagangan serta pertanian. Produk lokal dan hasil pertanian akan menjadi fokus untuk dibeli dan dipasarkan.

“BUMDes akan mengembangkan usaha. UMKM semua nanti akan dibeli produknya oleh BUMDes, termasuk produk-produk pertanian. Itu nanti BUMDes juga akan berperan sebagai pembelinya,” ucapnya.

Selain menjadi pembeli hasil tani, BUMDes juga diarahkan untuk menangani penyediaan pupuk dan sarana produksi pertanian lainnya. Ini dilakukan agar perannya lebih strategis dalam mendukung petani setempat.

Lebih jauh, Sumali juga menekankan pentingnya sinergi antara BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih. Koperasi ini dibentuk sebagai wadah masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan ekonomi desa.

“BUMDes itu secara kepemilikan adalah milik desa. Artinya, pendapatan yang dihasilkan oleh BUMDes masuk sebagai pendapatan desa. Sementara Koperasi Desa Merah Putih dibentuk berdasarkan anggota masyarakat,” terangnya.

Ia pun mengajak seluruh warga desa untuk bergabung sebagai anggota koperasi, agar bisa memperoleh manfaat langsung dari keuntungan usaha.

“Ketika koperasi ini berkembang dan berjalan, keuntungannya untuk anggota, bukan hanya untuk pemerintah desa,” ujarnya.

Menurut Sumali, saat ini Koperasi Merah Putih sedang merancang program kerja dan menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan anggota lewat model usaha berbasis masyarakat.

“Sekarang kita lagi menyusun program kerja usaha apa saja yang akan dijalankan oleh Koperasi Desa Merah Putih,” ungkap Sumali.

Ia pun berharap kehadiran koperasi ini bisa memberikan solusi atas beban ekonomi warga.

“Karena prinsip koperasi adalah dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota,” pungkasnya.

Bagikan:

Pos terkait