TENGGARONG – Kasus makanan bergizi (MBG) basi yang sempat ramai di berbagai daerah di Indonesia, bahkan menyebabkan ribuan kasus keracunan, ikut menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar).
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan pihaknya akan bergerak cepat jika ada laporan terkait MBG basi di Kukar.
“Kalau memang itu terjadi dan ada laporan, khususnya di Kukar, kita akan kunjungi dan evaluasi. Presiden Prabowo Subianto juga sudah menyoroti kasus ini agar tidak terulang lagi. Jadi Pemkab Kukar akan beri perhatian khusus, termasuk mengevaluasi jika ada penyedia yang tidak memenuhi standar,” tegasnya, Senin (29/9/25).
Libatkan Lintas Stakeholder
Menurutnya, langkah ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder terkait.
“Pasti kita kerja dengan semua OPD terkait. Kalau ada tinjauan, teman-teman media juga akan kami undang. Tapi saat ini kita masih menunggu laporan resmi dari OPD,” jelasnya.
Rendi menambahkan, selain melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah penerima program, pihaknya juga akan menelusuri langsung penyedia MBG.
“Seharusnya itu yang paling penting. Jadi kalau ada laporan sekolah mana yang kejadian, kita tinjau dulu sekolahnya, lalu lanjut ke lapangan sampai ke penyedianya,” ujarnya.
Berdasarkan data pemerintah yang dihimpun Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, serta BPOM, jumlah korban keracunan akibat MBG basi di Indonesia sudah menembus angka 5 ribu orang. (gis)
Penulis: Nur Fadillah Indah/ mediaetam.com