TENGGARONG – Genap satu tahun sejak Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang dicanangkan pada 20 Oktober 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong ikut menunjukkan kiprahnya dalam mendukung 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang digagas Menteri Agus Andrianto.
Kepala Lapas Tenggarong, Suparman, menegaskan pihaknya terus berupaya menjalankan program tersebut secara nyata. Salah satunya dengan menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
“Selama setahun terakhir kami sudah melakukan 49 kali razia, baik insidentil, terjadwal, maupun gabungan bersama aparat penegak hukum,” ujarnya.
Selain itu, Lapas Tenggarong juga melakukan langkah strategis untuk mengurangi over kapasitas dengan memindahkan 130 narapidana ke beberapa UPT Pemasyarakatan di Samarinda dan Balikpapan.
“Pemindahan ini berdasarkan hasil assessment risiko dari tim kami,” tambah Suparman.
Dari sisi pembinaan, sebanyak 434 warga binaan telah bebas melalui program Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB) selama setahun terakhir.
Hasilkan Pendapatan Negara
Tak hanya fokus pada keamanan, Lapas Tenggarong juga aktif dalam program ketahanan pangan. Melalui Satgas Ketahanan Pangan, mereka memanfaatkan lahan seluas 500 meter persegi untuk budidaya berbagai komoditas.
“Kami sudah panen 95 kilogram telur bebek, 145 kilogram kangkung, 167 kilogram timun, dan 51 kilogram lele,” kata Suparman bangga.
Lapas juga mendorong warga binaan agar mandiri lewat kegiatan UMKM seperti meubelair, barbershop, dan jasa lainnya. Dari hasil kegiatan tersebut, Lapas mampu menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp15 juta, serta memberikan premi senilai Rp22 juta kepada warga binaan yang bekerja.
Tak berhenti di situ, pada 14 Oktober 2025 lalu, Suparman menginisiasi kerja sama baru dengan berbagai pihak melalui proyek perubahan bertajuk SEHAT (Sinergi Enam Hati). Program ini menjadi wadah kolaborasi untuk memperkuat ketahanan pangan tidak hanya di dalam Lapas, tapi juga di masyarakat Kukar.
“Dengan konsep hexahelix, kami ingin manfaatnya bisa dirasakan luas, baik oleh warga binaan maupun masyarakat sekitar,” tuturnya.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Lapas Tenggarong juga menyalurkan 180 paket bantuan bagi masyarakat sekitar dan keluarga warga binaan yang membutuhkan. Program ini jadi bukti nyata bahwa pembinaan di balik jeruji bisa menghasilkan manfaat bagi banyak pihak.
Penulis: Nur Fadillah Indah/mediaetam.com








