Ditemukan di Kebun, Kangkareng Hitam Akan Dilepasliarkan di KHDTK Labanan

kangkareng hitam yang akan dilepasliarkan di KHDTK Labanan (Dok: BKSDA Kaltim)
kangkareng hitam yang akan dilepasliarkan di KHDTK Labanan (Dok: BKSDA Kaltim)

BERAU –  Warga Labanan Makmur, dikagetkan dengan kemunculan burung kangkareng hitam di kebunnya. Burung yang merupakan salah satu jenis rangkong ini pun dibawa ke Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)  Labanan.

Hal ini disampaikan BKSDA Kaltim dalam keterangan tertulisnya. BKSDA Kaltim memaparkan, pada hari Selasa tanggal 09 Januari 2024, Tim WRU BKSDA Kalimantan Timur melalui SKW I Berau menerima laporan dari masyarakat, yang akan menyerahkan satwa jenis Kangkareng Hitam (Anthracoceros malayanus). Mereka  berlokasi di Desa Labanan Makmur, Kec. Teluk Bayur, Kab. Berau.

Bacaan Lainnya

“Satwa tersebut ditemukan di kebun pelapor, kemudian Tim WRU BKSDA Kalimantan Timur melalui SKW I Berau melakukan serah terima satwa selanjutnya membawa satwa tersebut ke kawasan KHDTK Labanan untuk dilakukan pelepasliaran,” papar BKSDA Kaltim dalam keterangan tertulisnya.

Untuk diketahui, Kangkareng Hitam telah ditetapkan oleh IUCN dalam kategori Vulnerable (VU) dan masuk dalam Appendix II, CITES. Sedangkan di Indonesia, kangkareng hitam masuk dalam daftar satwa yang dilindungi oleh PermenLHK No. 20 Tahun 2018.

Kangkareng hitam tersebar luas dari Sumatra dan Kalimantan (Indonesia), Brunei Darussalam, Malaysia dan populasi kecil di bagian Selatan Thailand.  Ia biasa mendiami hutan primer, hutan dataran rendah, hutan tepi sungai dan hutan rawa pasang surut, serta di hutan sekunder yang ditebang secara selektif. Kangkareng hitam juga tinggal di kanopi hutan bagian atas dan tengah. Umumnya dijumpai pada ketinggian di bawah 200 m dpl namun pernah teramati sampai 600 m dpl.

Hampir seluruh tubuhnya diselimuti oleh bulu yang berwarna hitam, termasuk ekor bagian tengah dan hanya ada sedikit warna putih di ujung ekor tepi. Panjang tubuhnya mencapai 60-80 cm. Memiliki berat tubuh 633-1.050 gr dan panjang sayap 288-388 cm. Ciri khas yang membedakan individu jantan dan betina ialah warna mata dan paruhnya.

Jantan memiliki paruh dan tanduk berukuran besar berwarna putih gading yang menyerupai kapak dengan panjang mencapai 80% panjang paruh. Terkadang terdapat bulu berwarna putih (supercilium) dari lingkar mata atas sampai samping leher. Sedangkan betina memiliki paruh dan tanduk berwarna hitam; kulit sekitar mata berwarna merah gelap; tanduk kecil berupa tonjolan pipih.

Selain ciri fisik, kangkareng hitam juga bisa diidentifikasi melalui suara saat memanggil (calling) seperti suara geraman yang serak.

Hilangnya hutan menjadi penyebab merosotnya populasi kangkareng hitam di alam. Selama rentang waktu 2000-2012, diperkirakan 18,1% habitat kangkareng hitam telah hilang. Perburuan dan penangkapan juga menjadi ancaman terhadap keberadaannya saat ini. (Bon/redaksi)

 

Bagikan:

Pos terkait