TENGGARONG – Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur bikin geger warga Tenggarong. Kejadian ini terungkap pada Sabtu, 6 September 2025, dengan jumlah korban mencapai 11 anak. Ironisnya, para pelaku juga masih di bawah umur.
Salah satu orang tua korban menceritakan bahwa para pelaku awalnya sempat tidak mengakui perbuatannya. Bahkan, keluarga pelaku mencoba mengintimidasi agar kasus ini tidak dibesar-besarkan. Namun setelah didesak dan diinterogasi oleh orang tua korban, akhirnya para pelaku mengaku.
“Katanya korban ditraktir makan, ternyata cuma dikasih ucapan terima kasih. Pihak sekolah sudah tahu, tapi demi menjaga nama baik sekolah mereka seolah menutupi,” ungkap salah satu orang tua korban.
Kasus ini makin bikin geram karena ada pelaku yang sudah pernah melakukan aksi serupa setahun lalu, bahkan sempat beraksi di WC kantor desa saat acara 17 Agustusan.
Beberapa orang tua berharap agar para pelaku bisa dibina atau dikeluarkan dari sekolah supaya tidak ada lagi korban berikutnya.
Polisi Beberkan Kasus
Polisi melalui Kanit PPA Polres Kukar, Ipda Irma Ikawati, membenarkan adanya laporan terkait kasus ini.
“Kami masih dalam tahap penyelidikan. Karena semua melibatkan anak-anak, kami harus hati-hati dan mempertimbangkan kondisi psikologis mereka,” jelasnya.
Polisi juga menghimbau para orang tua untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama soal pergaulan dan penggunaan gadget.
“Anak-anak seusia mereka masih butuh pendampingan. Jangan sampai dibiarkan bebas tanpa pengawasan,” tambah Irma.
Saat ini proses hukum masih berjalan, termasuk pengumpulan saksi dan bukti. Pihak keluarga korban berharap kasus ini ditangani serius dan tidak ada lagi intimidasi dari pihak manapun. (gis)
Penulis: Nur Fadillah Indah/ mediaetam.com
