Sangatta – Jagad maya kembali dihebohkan dengan penampakan sosok orangutan yang melintas di jalanan Bengalon, Kutai Timur, pada 24 Desember 2023. Kejadian ini bukan kali pertama. Beberapa kali, sosok orangutan ditemui di jalanan Kutai Timur hingga konsesi tambang batu bara.
Misal pada September 2023, sesosok induk orangutan kurus dan anaknya melintas di pertambangan yang ada di Kutai Timur. Orangutan malnutrisi itu diduga kekurangan makanan di habitatnya yang tersisa. Sehingga dia pun melewati konsesi tambang untuk mencari makan.
Dari video yang beredar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA )Kalimantan Timur, melalui Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong, melakukan penyelidikan dan investigasi lapangan untuk mencari keberadaan Orangutan (induk dan anak) yang viral dalam video dan media sosial Tiktok di areal pertambangan. Setelah dilakukan penyelidikan dan investigasi lapangan selama 3 hari berturut turut, maka pada hari Sabtu, 22 September 2023, tim WRU telah melakukan upaya penyelamatan terhadap induk Orangutan tersebut, sementara untuk anak Orangutan masih dalam upaya pencarian.
“Upaya penyelamatan (rescue) induk Orangutan telah dilakukan oleh kami di lokasi pertambangan PT. IDXM yang berbatasan dengan lokasi pertambangan PT. GAM di Kutai Timur, Kalimantan Timur,” ujar Suriawaty Halim selaku Kepala SKW II Tenggarong, BKSDA Kalimantan Timur dalam rilis pada September 2023 lalu.
Induk Orangutan pun berada dalam pengawasan ketat tim medis. Dan akan dilakukan upaya-upaya medis yang diperlukan untuk memastikan kesehatannya. Agar layak untuk dapat dilepasliarkan kembali ke alam.
Pekan awal oktober pun sosok orangutan kembali terekam warga di jalan. Salah satu warga juga memberi pisang ke orangutan yang tampak kelaparan di jalan Wahau – Bengalon. Terbaru, seekor orangutan juga melintas di kawasan jalan poros Bengalon juga.
Wilayah Kutai Timur sendiri, terdapat banyak pertambangan batu bara dan kebun sawit, yang mengepung habitat satwa. Dari laman pemkab Kutai Timur, memaparkan Kaltim Prima Coal adalah produsen batu bara terbesar di Kutai Timur. Perusahaan juga memperoleh area konsesi pertambangan seluas 84.938 ha di Sangatta, hingga Rantau Pulung, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penambangan batu bara anak perusahaan Bumi Resources ini merupakan salah satu open pit mining terbesar di dunia.
Setiap hari, kegiatan di tambang ini melibatkan sembilan ekskavator penggali tanah dan 76 truk pengeruk batu bara. Bongkahan tanah dan batu yang harus dipindahkan serta batu bara diangkut oleh 200 dump trucks. Kapasitas angkut setiap dump truck 290 ton. Total kendaraan alat berat di KPC sekitar 2.560 unit.
Belum lagi tambang Indexim, yang merupakan perusahaan pemegang izin PKP2B dengan total luasan lahan seluas 24.050 hektare di Kutai Timur dengan tahun izin mulai 2010 – 2040. Sedangkan dari data Dinas Perkebunan Kaltim, kebun sawit di wilayah ini ada 459 ribu hektare dan jadi yang paling luas di Kalimantan Timur. (BN/Redaksi)








