Samarinda – Akhir-akhir ini, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud secara khusus mengunjungi beberapa perusahaan tambang batubara. Agenda itu sempat menuai kritik, namun Rudy memiliki misi tersendiri di baliknya.
Kekuatan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini masih bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan, khususnya minyak, gas, dan batubara. Bahkan, produksi batubara Kaltim menyumbang sekitar 60 persen dari total produksi batubara nasional.
Dalam beberapa pekan terakhir, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud melakukan kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan tambang batu bara di berbagai daerah Kaltim. Roadshow tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung kontribusi perusahaan tambang dalam mendorong pembangunan daerah sekaligus memastikan aktivitas pertambangan tidak hanya mengeruk hasil bumi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Rudy Mas’ud mengingatkan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus sesuai ketentuan dan tetap memberi dampak signifikan bagi kemajuan ekonomi daerah. Ia menekankan, seberapa besar pun keuntungan dari eksploitasi pertambangan, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan tidak akan mampu sepenuhnya diperbaiki.
“S1, S2, dan S3 saya di sini (Kaltim). Orientasi saya sumber daya alam dan lingkungan. Kalau ada tambang, maka harus ada kemajuan. Yang jadi masalah itu, jika kemajuannya tidak ada, tapi kerusakan terjadi di mana-mana. Itu persoalan,” tegas Rudy Mas’ud saat menerima audiensi jajaran Badan Bank Tanah di Kantor Gubernur Kaltim, baru-baru ini.
Kaltim Harusnya Maju karena Ada Tambang
Menurutnya, bisnis pertambangan harus mampu menghadirkan kesejahteraan masyarakat dan tidak meninggalkan kerusakan lingkungan. Lebih jauh lagi, perusahaan tambang juga didorong untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, penyediaan air bersih melalui pemanfaatan void tambang, hingga dukungan di bidang pertanian, perikanan, pendidikan, dan sosial.
Beberapa perusahaan di Kaltim telah menunjukkan langkah positif, seperti PT Indominco Mandiri di Bontang, PT KPC di Kutai Timur, dan PT Berau Coal di Berau. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya menjalankan aktivitas tambang, tetapi juga aktif mendukung pembangunan daerah dan masyarakat sekitar.
Dengan adanya roadshow dan pesan tegas dari Rudy Mas’ud, diharapkan sektor pertambangan Kaltim ke depan tidak hanya menjadi penopang ekonomi, tetapi juga mampu menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. (gis)